CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.341.000   -7.000   -0,30%
  • USD/IDR 16.725   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.414   -5,56   -0,07%
  • KOMPAS100 1.163   -1,38   -0,12%
  • LQ45 846   -2,34   -0,28%
  • ISSI 294   -0,29   -0,10%
  • IDX30 440   -1,80   -0,41%
  • IDXHIDIV20 510   -4,13   -0,80%
  • IDX80 131   -0,28   -0,21%
  • IDXV30 135   -0,09   -0,06%
  • IDXQ30 141   -1,39   -0,98%

AAUI Optimistis Kinerja Asuransi Umum Bisa Tumbuh 8% di Tahun 2025


Sabtu, 22 November 2025 / 09:50 WIB
AAUI Optimistis Kinerja Asuransi Umum Bisa Tumbuh 8% di Tahun 2025
ILUSTRASI. AAUI optimistis premi asuransi umum tumbuh 8% di 2025, meski hadapi tantangan PSAK 117 dan tekanan ekonomi.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) masih optimistis pendapatan premi industri asuransi umum bisa tumbuh mencapai 8% pada tahun ini.

Sebelumnya, Ketua Umum AAUI Budi Herawan sempat memproyeksikan industri asuransi dapat tumbuh mencapai 8% pada 2025.

"Kami juga harus realistis tersisa 1,5 bulan lagi. Kalau mencapai 8%, ya, mudah-mudahan bisa tercapai. Namun, saya juga tidak bisa melakukan analisis lebih tajam lagi," ungkapnya dalam konferensi pers AAUI di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (20/11/2025).

Menurut Budi, terdapat banyak indikator yang akan memengaruhi pertumbuhan industri hingga akhir 2025. Salah satu indikatornya, yakni kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan.

Baca Juga: Kredit UMKM 2025: Tren Pemburukan Berlanjut, Penyaluran Kredit UMKM Turun 0,1%

Dia menambahkan, industri masih menunggu dampak atau stimulus yang akan muncul dari kebijakan itu terhadap kinerja industri asuransi umum.

Meski optimisme tetap ada, Budi tak memungkiri industri asuransi umum juga dihadapkan berbagai tantangan hingga akhir 2025. 

"Kondisinya berat sekali untuk tahun ini. Kami menghadapi kondisi melakukan parallel run Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 117, yang mana menghabiskan effort luar biasa. Belum lagi tekanan ekonomi dalam negeri maupun global," ujarnya.

Untuk mendorong kinerja industri, Budi menyebut sebenarnya AAUI sudah melakukan berbagai inisiasi atau terobosan yang diharapkan bisa mendongkrak kinerja industri asuransi umum ke depannya. Contohnya, yakni asuransi berbasis parametrik untuk gempa bumi dan pertanian.

Selain itu, dia bilang asuransi umum mempunyai peluang yang sangat besar di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Utamanya, peluang yang bisa dimanfaatkan adalah melindungi harta benda yang dimiliki oleh para UMKM.

Untuk hal itu, AAUI sudah bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia dan diharapkan bisa dijembatani juga nantinya oleh Kementerian UMKM. 

Dengan demikian, Budi menilai terobosan itu juga bisa menjadi salah satu pendongkrak kinerja asuransi umum. Sebab, jumlah UMKM terbilang cukup banyak, kurang lebih ada 100 juta UMKM di Indonesia. Namun, dia menyebut dampak dari adanya semua terobosan itu memerlukan waktu dan tidak bisa secara instan dirasakan.

Baca Juga: AAUI: Pemodal Ragu Suntik Dana, Ini 3 Indikator Krusial

"Kami memang sudah mulai memberikan terobosan-terobosan, tetapi belum bisa langsung dinikmati karena perlu waktu," tuturnya.

Sebagai informasi, data AAUI mencatat total pendapatan premi industri asuransi umum sebesar Rp 84,72 triliun per kuartal III-2025. Nilainya meningkat 6,3% secara Year on Year (YoY).

Sementara itu, AAUI mencatat total klaim yang dibayarkan industri asuransi umum per kuartal III-2025 sebesar Rp 35,03 triliun. Nilainya meningkat 4,9% secara YoY. 

Selanjutnya: AAUI: Kemungkinan Asuransi Umum Bentuk Dewan Penasihat Medis Secara Kelompok

Menarik Dibaca: 7 Rekomendasi Film Romantis Asal Tiongkok dengan Cerita Manis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×