Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Rupanya jumlah penduduk Indonesia yang belum bersentuhan dengan asuransi masih sangat besar. Hendrisman Rahim, Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengatakan bahwa dari total 240 juta penduduk di Indonesia, baru 43,7 juta jiwa yang memiliki perlindungan jiwa.
“Dan itu masih banyak berpusat di kota-kota besar di pulau Jawa,” ujarnya saat ditemui di Indonesia Banking Expo, Jumat (29/8).
Itu artinya masih ada 196,3 juta yang belum memiliki asuransi. Untuk itu kata Hendrisman, saat ini pelaku di industri ini terus berusaha untuk meningkatkan penetrasi tersebut.
Salah satu strateginya yaitu dengan gencar melakukan finansial literasi terutama ke kota-kota di Timur Indonesia. “Selama ini, pelaku industri yang menjamah Timur Indonesia masih sangat sedikit,” terang Hendrisman. Tahun ini, AAJI memperkirakan penetrasi pasar asuransi jiwa akan tumbuh sebesar 20%.
Sedangkan dari sisi premi, industri asuransi jiwa nasional menunjukkan tren bertumbuh yang sangat baik. Dalam 10 tahun terakhir (2004 – 2013), total premi produksi baru meningkat 653%. Sementara, total asuransi individu naik 500%.
Dari pencapaian tersebut, 45% di antaranya masih mengandalkan produk asuransi jiwa tradisional dan sisanya 55% merupakan asuransi jiwa berbasis investasi alias unitlink.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News