kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

APPI revisi target aset di 2010 jadi Rp 220 triliun


Jumat, 24 September 2010 / 07:21 WIB
APPI revisi target aset di 2010 jadi Rp 220 triliun


Reporter: Roy Franedya | Editor: Test Test

JAKARTA. Pertumbuhan pembelian kendaraan bermotor mendorong Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) merevisi target aset perusahaan pembiayaan (multifinance) di tahun ini. APPI menaikkan target aset multifinance tahun ini menjadi Rp 220 triliun. Angka ini naik 10% dari target sebelumnya sebesar Rp 200 triliun.

Ketua Umum APPI, Wiwie Kurnia yakin, target tersebut akan tercapai lantaran saat ini saja, perolehan nilai aset sudah melampaui Rp 200 triliun. "Per Juni aset perusahaan pembiayaan sudah mencapai Rp 205 triliun," ujar dia, Kamis (23/9).

Dari catatannya, Wiwie bilang, per Juni 2010, penjualan kendaraan bermotor di Indonesia sudah di atas 700.000. Angka ini diperkirakan akan menjadi rekor baru penjualan kendaraan di dalam negeri.

Menurut Wiwie, pertumbuhan pembiayaan di semester II 2010 akan lebih baik dari sebelumnya. Sebab, menurut siklus, perusahaan akan kian ekspansif di separo kedua tahun ini. "Pertumbuhannya bisa mencapai 20% ketimbang semester I," lanjut dia.

Sementara terkait pembiayaan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Wiwie mengaku, multifinance masih sulit untuk bisa menggelontorkan dananya. Alasan nya, multifinance membutuhkan agunan. Demikian pula jika penyaluran pembiayaan merupakan joint financing dengan bank, yang biasanya terjadi untuk pembiayaan kendaraan bermotor. Bank juga selalu meminta jaminan berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB). "Kalau mau masuk perlu dilakukan perombakan pemberian kredit di bank dan multifinance," tandasnya.

Pengamat Ekonomi, Eko B Supriyanto menilai, multifinance akan bisa tumbuh agresif jika mereka menggarap pasar UMKM. "Karena pasarnya masih luas," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×