Reporter: Nadya Zahira | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyampaikan, hingga kuartal III-2024 pendapatan premi asuransi kumpulan mencapai Rp 23 triliun atau naik 8,3% secara year on year (YoY). Adapun pertumbuhan ini sesuai dengan target yang telah ditentukan.
Lantas, bagaimana kondisi asuransi kumpulan di sejumlah perusahaan asuransi jiwa?
Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) menyebutkan, kinerja asuransi kumpulan di BCA Life masih tumbuh hingga saat ini. Hal itu tercermin dari total premi yang mana, hingga Desember 2024, mencatatkan pertumbuhan sekitar 6% secara tahunan atau YoY.
Presiden Direktur BCA Life, Christine Setyabudhi juga mengatakan permintaan terhadap asuransi kumpulan diperkirakan tetap tinggi pada tahun 2025. Hal ini didorong kebutuhan perusahaan dalam memberikan perlindungan finansial bagi karyawan terhadap risiko kesehatan dan kecelakaan, terutama mengingat biaya perawatan medis di Indonesia yang terus meningkat setiap tahunnya.
“Sebagai bagian dari strategi manajemen biaya yang efektif dan efisien, perusahaan tentunya semakin menyadari pentingnya menyediakan asuransi kumpulan bagi karyawan mereka. Dengan kondisi ini, BCA Life optimistis bahwa prospek pertumbuhan bisnis asuransi kumpulan akan tetap positif,” kata dia kepada Kontan, Minggu (2/2).
Baca Juga: Allianz Life Yakin Program 3 Juta Rumah Bawa Peluang Besar bagi Asuransi Jiwa Kredit
Selain itu, Christine menuturkan produk asuransi kesehatan kumpulan menjadi salah satu yang paling diminati oleh nasabah korporasi di BCA Life. Untuk itu, dia bilang, dalam mengelola portofolio ini, pihakmya berkomitmen untuk menjaga rasio klaim guna memastikan keberlanjutan layanan dan manfaat yang optimal bagi nasabah.
Kendati begitu, dia menyebutkan bahwa masih terdapat tantangan dalam mengelola asuransi kumpulan, salah satunya yaitu pricing yang kompetitif ditengah tingginya angka klaim dan biaya medis yang terus naik. Namun, menurutnya dalam jangka panjang, keberlanjutan bisnis asuransi sangat bergantung pada prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang sehat.
“Kami percaya bahwa perusahaan asuransi yang mengedepankan prinsip underwriting yang baik dan pengelolaan portofolio yang berkelanjutan akan tetap bertahan dan berkembang di industri ini,” ujarnya.
Dengan begitu, BCA Life akan melakukan sejumlah strategi agar kinerja asuransi kumpulan tetap tumbuh di 2025, diantaranya yakni, BCA Life akan meningkatkan kualitas layanan after-sales dan kemudahan klaim melalui pengembangan teknologi layanan berbasis digital.
Selanjutnya, Christine bilang, ke depannya melalui integrasi layanan dengan ekosistem digital NOW by BCA Life, pihaknya akan berupaya untuk memberikan kemudahan akses bagi nasabah, serta melakukan ekspansi jaringan provider medis guna memberikan lebih banyak pilihan layanan kesehatan bagi peserta asuransi.
“Selain itu kami juga menghadirkan layanan VIP Prime Service untuk menjadi nilai tambah dalam diferensiasi produk dan layanan BCA Life. Di sisi lain, untuk menekan tingginya angka klaim kami rutin mengkampanyekan gaya hidup sehat dan literasi keuangan kepada masyarakat,” ujarnya.
Baca Juga: Laba Bersih Industri Asuransi Jiwa Tumbuh 18%, Begini Kondisi di Sejumlah Perusahaan
Selaras dengan hal ini, Perusahaan asuransi jiwa, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) juga mencatatkan kinerja yang positif pada asuransi kumpulan.
Tanpa merinci besaran premi yang dikantonginya, perseroan menyebut hingga kuartal akhir Desember 2024, premi asuransi kumpulan tercatat tumbuh sekitar 5% secara year on year (YoY).
Sedangkan untuk total keseluruhan premi pada periode tersebut, mencapai Rp 3,19 triliun. Angka ini tumbuh dibandingkan dengan Desember 2023 yang hanya sebesar Rp 3,02 triliun.
“Di Generali, baik premi asuransi kumpulan maupun premi individu, keduanya masih terus tumbuh. Sehingga hal ini membuktikan banyaknya masyarakat yang sudah sadar akan pentingnya perlindungan asuransi meski di tengah inflasi medis,” kata Chief Marketing Officer Generali Indonesia Vivin Arbianti Gautama kepapa Kontan, Minggu (2/2).
Selain itu, Vivin mengatakan bahwa Generali Indonesia akan terus memperkuat saluran distribusi corporate solution atau yang biasa disebut dengan employee benefit.
Ia menyebutkan, saluran distribusi pertama yang beroperasi di Generali Indonesia ini terus memperkuat eksistensinya di industri asuransi jiwa dan saat ini aktif memberikan proteksi kepada ratusan ribu karyawan dari lebih dari 600 perusahaan, baik perusahaan multinasional maupun lokal.
Lebih lanjut, Vivin menuturkan, pertumbuhan jalur distribusi ini dibuktikan dengan kontribusi corporate solution yang mendominasi perolehan premi Generali Indonesia di sepanjang 2024, di mana dari perolehan gross written premium (GWP) corporate solution ini tumbuh 21% (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Ia juga bilang, ke depannya, saluran distribusi corporate solution sendiri akan terus berupaya untuk terus menghadirkan berbagai perlindungan sesuai dengan kebutuhan nasabah corporate, di mana Generali Indonesia memiliki proteksi komprehensif mulai dari perlindungan jiwa, kesehatan, personal accident, dan persiapan rencana pensiun atau DPLK.
Selanjutnya: Imbas Rupiah Mendadak Jadi Rp 8.170 per Dolar AS, Ini Kata Pluang
Menarik Dibaca: Cara Tercepat Turunkan Gula Darah Tinggi Ketika Darurat di Rumah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
