Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis kartu kredit semakin semarak di semester I-2018 baik dari volume maupun nilai transaksi. Ambil contoh PT Bank Central Asia (BCA) Tbk mampu mencatatkan pertumbuhan jumlah kartu yang beredar 11% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi 3,4 juta kartu.
Sekretaris Perusahaan BCA Jan Hendra menyatakan melalui jumlah kartu tersebut, BCA mampu menaikkan jumlah transaksi sebesar 14% yoy mencapai 45 juta transaksi.
"Nilai transaksi kartu kredit naik 13% yoy menjadi Rp 34 triliun. Sedangkan outstanding kartu kredit mencapai Rp 12 triliun meningkat 11% yoy. Adapun target pertumbuhan outstanding hingga akhir tahun 9%-10% yoy," ujar Jan Hendra kepada Kontan.co.idJumat (27/7).
Jan Hendra bilang transaksi elektronik terutama mobile naik tertinggi diantara jaringan elektronik seperti ATM, mobile, dan internet banking. Transaksi elektronik bahkan mencapai 98% dari total frekuensi transaksi di bank dengan kode BBCA ini.
"Secara rata-rata, frekuensi transaksi terjadi peningkatan sekitar 19,5% yoy untuk jaringan elektronik sedangkan transaksi di cabang mengalami penurunan sekitar 4,1% yoy," tambah Jan Hendra.
Transaksi masih didominasi oleh offline tetapi peningkatan transaksi secara online lebih tinggi. Menurut Jan Hendra, biasanya semester II transaksi akan lebih baik.
Sejalan dengan perkembangan transaksi e-commerce, Jan Hendra yakin bakal ada peningkatan pertumbuhan pembayaran transaksi e-commerce dengan kartu kredit.
Tak mau kalah, PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BNI juga mencatatkan kinerja kartu kredit positif. Pemimpin Divisi Bisnis Kartu Kredit Bank BNI Okki Rushartomo mengatakan saat ini terdapat hampir 1,8 juta kartu kredit yang beredar.
"Sepanjang semester I-2018, kartu kredit BNI membukukan pertumbuhan outstanding sebesar 5,5% yoy menjadi Rp 12,142 triliun. Pertumbuhan ini didukung pertumbuhan nilai transaksi yg mencapai 10%," kata Okki kepada Kontan.co.id Minggu (29/7).
Kenaikan nilai transaksi kartu kredit pada Bank berkode BBNI ini didukung oleh transaksi yang menjadi fokus, yaitu e-commerce, travelling, dan juga dining.
Okki optimistis dapat mencapai target pertumbuhan nilai transaksi kartu kredit 15% yoy. Okky yakin pertumbuhan transaksi akan lebih baik di semester II lantaran banyaknya event dan juga high season hingga akhir tahun.
Dessy Masri, Head of Card and Payment UOB Indonesia juga menyatakan pertumbuhan nilai dan volume transaksi kartu kredit UOB Indonesia cukup bagus.
"Untuk UOB Indonesia semester I-2018, kami tumbuh diatas rata-rata industri. Sampai akhir tahun juga kami berharap begitu," ujar Dessy kepada Kontan.co.id Jumat (27/7). Sayangnya Dessy tidak merinci besaran pertumbuhan maupun nilai dari transaksi tersebut.
Asal tahu saja, berdasarkan data Bank Indonesia (BI), per Juni 2018 jumlah kartu kredit yang beredar di masyarakat sebanyak 17,24 juta kartu atau tumbuh 2,8% yoy, pada Juni 2017 hanya 16,77 juta kartu.
Sedangkan volume transaksi kartu kredit sepanjang paruh pertama 2018 sebanyak 27,66 juta kali. Jumlah transaksi ini tumbuh 4,53% yoy dari paruh pertama 2017 sebanyak 26,46 juta kali.
Adapun nilai transaksi kartu kredit sepanjang semester I-2018 sebesar Rp 25,40 triliun. Nilai ini tumbuh 3,71% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News