kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Bank BJB terapkan nilai kepatuhan sebagai lokomotif dalam mengawal bisnis


Jumat, 06 September 2019 / 17:47 WIB
Bank BJB terapkan nilai kepatuhan sebagai lokomotif dalam mengawal bisnis
ILUSTRASI. BANK BJB


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Kepatuhan Bank BJB Agus Mulyana, belum lama ini dinobatkan sebagai The Most Committed Governance, Risk and Compliance (GRC) Leader 2019 dalam ajang TOP GRC. Eks Plt Dirut Bank BJB ini dinilai berhasil mengelola risiko dalam tubuh Bank BJB yang terbukti dapat memberi rasa aman sekaligus menunjang pertumbuhan perusahaan. 

Pria kelahiran Bandung yang akrab disapa Amul ini meyakini bahwa manajemen risiko yang baik dalam tubuh perusahaan menjadi salah satu kunci utama setiap aktivitas bisnis. Meski lebih banyak berada di balik layar, manajemen risiko memiliki peran yang tidak bisa dipandang sebelah mata. 

Tanpa manajemen risiko dan prinsip tata kelola yang baik, kesehatan perusahaan akan terganggu juga terancam. Dengan manajemen yang baik, berbagai langkah pengambilan keputusan yang dijalankan perbankan bisa terhindar dari risiko merugikan, bahkan mendorong ekspansi keuntungan pada level optimal. 

Baca Juga: Kredit BUKU I-III lesu, sementara BUKU IV naik 16%, begini kata bankir

"Direktorat Kepatuhan akan menjadi lokomotif dalam mengawal bisnis dan menjadi contoh sesuai tata kelola perusahaan yang baik. Sustainable business penting untuk menumbuhkan awareness risiko bisnis dalam jangka panjang," ujar Agus dalam keterangan tertulisnya, Jumat (6/9).

Indikator keberhasilan pola manajemen risiko di Bank BJB dapat dilihat dari kualitas kredit perseroan yang terjaga baik.  Selain itu, Bank BJB berhasil menjaga non performing loan (NPL) pada level 1,7%. Angka ini lebih baik dari rata-rata NPL industri perbankan nasional hingga Mei 2019 yakni sebesar 2,61%. 

Agus juga mampu membawa Bank BJB meraih penghargaan TOP GRC 2019 #4 Stars karena dinilai telah menerapkan manajemen risiko dan kepatuhan yang sangat baik. Penghargaan ini dinilai dari tiga aspek utama, yakni sistem, infrastruktur dan implementasi tata kelola perusahaan. 

Selain itu, Agus Mulyana selalu mengedepankan prinsip good corporate governance (GCG) di dalam tubuh Bank BJB. Perseroan jugarajin meraih penghargaan terkait pengendalian gratifikasi dan tertib LHKPN dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak tahun 2012, baik itu sebagai BUMD yang melaporkan gratifikasi terbanyak, BUMD dengan Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) terbaik, maupun BUMD dengan sistem pengendalian gratifikasi terbaik.

Baca Juga: BRI Agro luncurkan program Kejutan Poin Agrotama di HUT ke-30

"Seluruh keputusan perusahaan harus selalu didasarkan pada prinsip tata kelola yang baik, didukung analisis tajam untuk melihat berbagai peluang, dan ikhtiar demi mempertahankan kebutuhan nyata berkelanjutan. Penerapan sistem tata kelola ini juga merupakan upaya untuk menghindari potensi fraud yang merugikan banyak pihak," ujar Agus.

Dalam praktiknya, Agus memanfaatkan olahraga dan kegiatan komunitas sebagai salah satu sarana pendekatan serta pengenalan kepatuhan terhadap para pegawai Bank BJB. Agus percaya bahwa kepedulian pegawai terkait kepatuhan dapat lebih efektif dibangun jika melalui suasana informal dan pendekatan bersifat personal. 

Untuk itu, Agus rutin mengikuti turnamen olahraga yang diikuti pegawai Bank BJB dan aktif dalam komunitas hobi yang diwadahi Bank BJB. Kini, Agus tercatat aktif dalam beberapa grup olahraga dan hobi Bank BJB, mulai dari sepeda, bulutangkis, motor Vespa, klub moge, golf, hingga marathon.

"Dengan masuk ke komunitas olahraga dan hobi, secara tidak langsung ini dapat menjadi role model tentang bagaimana membangun kepatuhan lewat sportivitas, sikap saling menghargai, serta patuh terhadap ketentuan. Ini trik yang secara tidak langsung juga ikut membangun budaya kepatuhan di lingkungan Bank BJB," ujarnya.

Baca Juga: Ekonom: Peningkatakan cadangan devisa Agustus dari devisa migas dan penerimaan valas

Namun Agus Mulyana menyadari bahwa budaya kepatuhan tidak dapat dilakukan dalam kurun waktu satu atau dua tahun. Perlu ada kerja yang intens dalam melakukan sosialisasi ke seluruh level pegawai. 

"Tentu saja ini memerlukan peran serta seluruh insan Bank BJB yang senantiasa menerapkan prinsip good corporate governance dalam setiap langkah usahanya. Tujuannya untuk mewujudkan Bank BJB lebih baik," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×