Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sedang melakukan aksi korporasi buyback saham dengan tujuan sebagai insentif jangka panjang bagi pekerja. Aksi ini diproyeksikan akan mendorong semangat karyawan dan memacu peningkatan kinerja Bank BRI jangka panjang.
Sebagai informasi, pada 1 Maret 2022 lalu, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), BRI telah mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk melakukan buyback saham senilai Rp3 triliun. Aksi korporasi tersebut, dilakukan selama rentang waktu 1 Maret 2022 hingga 31 Agustus 2023.
Adapun, saham hasil buyback akan disimpan sebagai saham treasury dalam rangka pemberian insentif kepada karyawan BRI atau disebut Insan BRIlian. Selain itu, Bank BRI juga ingin menyinambungkan aspirasi pekerja untuk meningkatkan kepemilikan saham BBRI.
Baca Juga: Kredit Valas BRI Tembus Rp 93,3 Triliun Hingga Agustus, Tumbuh 15% Secara Tahunan
Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin menyatakan, insentif berupa saham akan memberikan tambahan semangat kerja karena karyawan merasa ikut memiliki perusahaan tersebut.
“Ini menjadi long term insentif yang mengikat semangat kerja dan rasa memiliki pegawai sehingga mereka akan lebih nyaman dan loyal,” tambahnya.
Sementara itu, Co-Founder dan Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah menilai, pemberian insentif kepada karyawan menguntungkan apabila perusahaan yang memberikan dalam kondisi sehat.
“Kalau ini sahamnya BRI, tidak perlu dipertanyakan. Ini menurut saya bagus tidak merugikan karyawan,” imbuhnya.
Piter mengatakan, secara nilai dan likuiditas, saham Bank BRI terbilang bagus. Menurutnya, Bank BRI juga memiliki rekam jejak yang positif dalam hal pembayaran dividen. Sebagai contoh, pada tahun buku 2021, Bank BRI memutuskan membagikan rasio dividen sebesar 85%. Sebelumnya d itahun 2020, bank mengumumkan rasio dividen sebesar 65%.
Lebih lanjut, Piter menjelaskan bahwa BRI mencetak kinerja cemerlang sepanjang semester I-2022. Emiten bersandi BBRI ini menargetkan mencetak laba lebih dari Rp 40 triliun pada tahun ini.
Sepanjang Januari – Juni 2022, Bank BRI secara konsolidasian telah mengumpulkan laba Rp 24,8 triliun.
Baca Juga: Bikin Kinerja Lebih Cemerlang, Ini Transformasi BRI
Pertumbuhan laba ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga yang meningkat menjadi Rp 76,86 triliun. Pendapatan ini tumbuh 10% secara tahunan dari Rp 69,95 triliun dibandingkan dengan posisi Juni 2021. Capaian laba tersebut, kata Peter, tidak terlepas dari penyaluran kredit secara konsolidasi sebesar Rp 1.104,79 triliun yang tumbuh 8,75% secara tahunan.
BRI mengklaim, hampir seluruh segmen pinjaman mengalami pertumbuhan positif.
"Kredit ke segmen mikro, misalnya, tembus Rp 518,76 triliun atau naik 15,07% secara tahunan," kata Peter.
Sementara itu total aset meningkat 6,37% secara tahunan menjadi Rp 1.652,84 triliun dengan tingkat pengembalian atau return on asset (ROA) 3%.
Peter menambahkan, penyaluran kredit ke segmen konsumer naik 5,27%, serta segmen kecil dan menengah naik 2,71%. Adapun, kredit UMKM BRI mengalami pertumbuhan 9,81% secara tahunan menjadi Rp 920 triliun per Juni 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News