Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Bank Bukopin Tbk akan membagikan dividen sebesar Rp 278,9 miliar kepada pemegang saham. Direktur Utama Bank Bukopin, Glen Glenardi mengungkapkan, besaran pembagian dividen tersebut setara dengan 30% dari laba bersih perseroan pada tahun buku 2013 yang mencapai Rp 935 miliar.
Sementara itu, sisa laba bersih perseroan sebesar Rp 650,8 miliar digunakan bank dengan kode emiten BBKP ini sebagai laba ditahan untuk memperkuat cadangan modal. Hal itu disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Bukopin yang digelar hari ini (22/5).
"RUPS Bank Bukopin juga sepakat untuk memberikan kuasa dan wewenang kepada direksi perseroan untuk mengatur tata cara pembayaran dividen tunai kepada para pemegang sama per 20 Juni dan akan dibayarkan pada 4 Juli mendatang," ucap Glen dalam keterangan tertulis yang diterima KONTAN, Kamis (22/5).
Lebih lanjut Glen mengungkapkan, per tahun buku 2013, laba bersih setelah pajak yang berhasil dibukukan perseroan tumbuh sebesar 11,97% menjadi Rp 935 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2012 yang sebesar Rp 835 miliar.
"Peningkatan laba bersih tersebut salah satunya karena kontribusi peningkatan pendapatan bunga, syariah dan juga fee based income," jelas Glen.
Dengan demikian, total aset BBKP pada tahun buku 2013 juga mengalami peningkatan sebesar 5,74% dari Rp 65,69 triliun menjadi Rp 69,46 triliun. Rasio laba sebelum pajak terhadap aset atau return on aset (ROA) tahun 2013 menjadi 1,75% turun dibandingkan tahun 2012 yang sebesar Rp 1,83%.
Sementara itu, rasio laba bersih terhadap ekuitas atau return on equity (ROE) pada 2013 mencapai 19,09%, sedikit lebih rendah dibandikan periode yang sama tahun 2012 yang sebesar 19,47%.
Pada sisi liabilitas, pada 2013 mencapai Rp 63,24 triliun. Nilai ini meningkat 4,2% atau setara dengan Rp 2,55 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2012 yang sebesar Rp 60,69 triliun.
Peningkatan liabilitas terutama berasal dari peningkatan simpanan nasabah sebesar Rp 1,87 triliun atau 3,46% dari Rp 53,96 triliun pada 2012 menjadi sebesar Rp 55,82 triliun pada 2013 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News