Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski tingginya biaya dana kerap jadi keluhan, nyatanya bank tetap mampu memupuk margin keuntungan. Utamanya, hal tersebut tercermin dalam margin keuntungan dari bank BUMN.
Mengacu pada laporan asesmen bunga Bank Indonesia (BI), bank BUMN mencatatkan margin keuntungan per Mei 2025 di level 2,08%. Angka tersebut naik tipis jika dibandingkan bulan sebelumnya yang berada di level 2,07%.
Meski demikian, jika ditarik lebih jauh di akhir 2024, margin keuntungan bank pelat merah ini sudah naik cukup signifikan. Pasalnya, margin keuntungan bank tersebut di Desember 2024 berada pada level 1,85%.
Baca Juga: Margin Keuntungan Perbankan Mulai Membaik, Ini Tanda-tandanya
Kenaikan tersebut terjadi di tengah komponen Harga Pokok Dana untuk Kredit (HPDK) yang sejatinya kian mahal. HPDK adalah komponen yang mencerminkan biaya dana yang dikeluarkan bank untuk menghimpun dana yang kemudian disalurkan kembali dalam bentuk kredit.
Per Mei 2025, HPDK untuk bank BUMN tercatat berada di level 3,55%. Di mana, HPDK per April 2025 dan Desember 2024 tercatat lebih rendah, masing-masing sebesar 3,52% dan 3,45%.
Dalam laporan tersebut, BI melihat penguatan margin keuntungan pada bank BUMN lebih dikarenakan efisiensi operasional yang terus dilakukan oleh bank. Hal tersebut untuk menyiasati kenaikan biaya dana yang terus berlanjut.
Memang, biaya operasional atau overhead cost (OHC) yang dicatatkan oleh bank BUMN tercatat turun signifikan. Per Mei 2025, overhead cost bank BUMN berada di level 3,98%.
Sebagai perbandingan, overhead cost bank BUMN pada periode April 2025 berada di level 4,01%. Sementara, di Desember 2024, overhead cost bank milik pemerintah ini berada di level 4,30%.
Baca Juga: Reku Catat Margin Keuntungan Double Digit Sepanjang Tahun 2024
Kalau melihat dari bunga kredit barunya, bank-bank BUMN sudah mulai tercatat turun. Per Juni 2025 ada di level 8,52%, sementara di Desember 2024 berada di level 8,54%.
Menurut BI, bank-bank ini sudah mulai melakukan transmisi kebijakan suku bunga kreditnya terhadap penurunan BI rate pada Januari 2025 dan Mei 2025 yang sebesar 50 basis poin.
Selanjutnya: Garuda Indonesia Buka Suara Soal Impor Pesawat Boeing dari AS
Menarik Dibaca: Apa Saja Makanan yang Bisa Menurunkan Kolesterol Tinggi? Ini 14 Daftarnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News