Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri asuransi jiwa mencatatkan kinerja positif hingga April 2025. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), laba bersih setelah pajak sektor ini mencapai Rp 5,99 triliun, melonjak 97,5% dibandingkan posisi April 2024 yang sebesar Rp 3,03 triliun.
Salah satu pemain asuransi jiwa, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 306 miliar pada kuartal I-2025. Angka ini mengalami koreksi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia, Karin Zulkarnaen menjelaskan bahwa penurunan laba disebabkan oleh tekanan eksternal, seperti inflasi medis dan suku bunga tinggi. Selain itu, perubahan asumsi cadangan premi turut memengaruhi laba seiring pergeseran portofolio ke produk tradisional.
“Perubahan asumsi ini memengaruhi besaran cadangan premi, karena portofolio produk kami kini lebih banyak didominasi oleh produk tradisional,” ujar Karin.
Baca Juga: Polis di Industri Asuransi Jiwa Tumbuh 11,5% pada Kuartal I-2025
Meski demikian, Prudential Indonesia mencatatkan tingkat solvabilitas atau Risk Based Capital (RBC) sebesar 416%, jauh di atas ketentuan minimum OJK sebesar 120%. Pendapatan premi juga tumbuh 14% secara tahunan menjadi Rp 5,1 triliun, ditopang oleh peningkatan kontribusi produk tradisional.
Dalam memperkuat bisnis, perusahaan terus memperluas kemitraan bancassurance, meningkatkan kualitas tenaga pemasar, serta mendorong transformasi digital.
“Kami berkomitmen memberikan layanan yang prima dan memastikan keamanan data nasabah,” imbuh Karin.
Sementara itu, PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 9,05 miliar sepanjang semester I-2025. Presiden Direktur & CEO BCA Life, Eva Agrayani mengatakan bahwa capaian ini mencerminkan keberhasilan strategi jangka panjang yang dijalankan perusahaan.
“Meskipun terdapat perlambatan pada beberapa indikator, kami tetap optimistis bahwa strategi yang adaptif dan dukungan dari ekosistem BCA Group akan mendorong kinerja yang lebih kuat di paruh kedua tahun ini,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (14/7).
Adapun pendapatan premi BCA Life tumbuh 10,81% secara tahunan, dengan nilai mencapai Rp 1,01 triliun hingga semester I-2025.
Di sisi lain, PT Asuransi Allianz Life Indonesia mencatatkan laba setelah pajak sebesar Rp 426 miliar hingga Mei 2025, atau meningkat sekitar 39% secara tahunan.
Direktur & Chief Financial Officer Allianz Life Indonesia, Ong Le Keat mengatakan pertumbuhan laba tersebut sejalan dengan strategi bisnis jangka panjang perusahaan serta meningkatnya antusiasme nasabah terhadap produk perlindungan.
Baca Juga: Allianz: Tarif Trump 19% Dapat Berdampak Terhadap Asuransi Marine Cargo
“Allianz Life secara aktif memantau perkembangan tren industri dan kebutuhan konsumen agar perusahaan dapat beradaptasi dengan cepat dan relevan,” ujar Ong kepada Kontan, Jumat (11/7).
Selain fokus pada pengembangan produk asuransi kesehatan, jiwa, dan proteksi berbasis investasi jangka panjang, perusahaan juga menerapkan strategi investasi yang adaptif.
Strategi tersebut menekankan diversifikasi portofolio dan pemilihan instrumen yang relatif stabil untuk menjaga keberlanjutan hasil investasi di tengah volatilitas pasar.
Saat ini, Allianz Life Indonesia diperkuat oleh lebih dari 50.000 tenaga pemasar dan menggandeng lebih dari 10 institusi perbankan sebagai mitra distribusi. Perusahaan juga terus memperluas jangkauan layanan, termasuk menyasar segmen generasi muda.
Selanjutnya: Begini Upaya Waskita Karya (WSKT) Restrukturisasi dan Turunkan Beban
Menarik Dibaca: Inilah Lirik Lagu This Is For TWICE dan Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News