kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bank Mandiri akan terbitkan KIK-EBA dan MTN


Rabu, 15 Januari 2014 / 15:51 WIB
Bank Mandiri akan terbitkan KIK-EBA dan MTN
ILUSTRASI. Pemain Jerman Thomas Mueller melakukan selebrasi usai mencetak gol pertama ke gawang Belanda pada pertandingan International Friendly di Johan Cruijff Arena, Amsterdam, Belanda, Selasa (29/3/2022). REUTERS/Piroschka Van De Wouw


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Perbankan Indonesia makin gencar mencari sumber dana dari pasar modal.  Bank Mandiri misalnya, berencana menerbitkan Kontrak Investasi Kolektif – Efek Beragun Aset (KIK EBA) serta surat utang jangka menengah sebagai sumber dana.

Sekadar informasi, KIK-EBA merupakan efek berbasiskan aset tagihan atau piutang yang disekuritisasi. Rencananya, Bank Mandiri menerbitkan KIK EBA sebesar Rp 500 miliar - Rp 700 miliar pada kuartal pertama tahun ini. Sedangkan dana yang diincar dari penerbitan Medium Term Notes (MTN) mencapai Rp 5 triliun – Rp 8 triliun pada semester kedua nanti.

Royke Tumilaar, Managing Director Tresury, Financial Institution and Special Asset Management Bank Mandiri mengatakan, tahap awal perusahaan menerbitkan KIK EBA untuk mengetahui kondisi penyerapan dana dari pasar (market). Nah, jika penyerapan efek ini sesuai atau melebihi target, perusahaan optimistis melanjutkan penerbitkan MTN dan obligasi.

"Setelah KIK EBA kami akan menerbitkan MTN," kata Royke, Rabu (15/1). Adapun, beberapa faktor yang mempertimbangkan perusahaan penerbitan MTN dan obligasi pada tahun ini adalah suku bunga, atau imbal hasil yang harus diberikan, kondisi ekonomi pada pemilihan umum (pemilu) dan penerbitan surat utang pemerintah seperti obligasi ritel indonesia (ORI) dan global bond.

Royke menambahkan, jenis MTN atau obligasi yang akan diterbitkan berjangka waktu tiga tahun - lima tahun. Sedangkan surat utang bertenor lima tahun - tujuh tahun masih dipertimbangkan. Jenis surat utang yang diterbitkan berdenominasi rupiah. "Penerbitan surat utan ini untuk memperbaiki struktur pembiayaan dalam jangka panjang, karena kalau semua jangka pendek itu tidak bagus," tambah Royke.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×