Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) terus berinovasi melalui layanan digitalnya, PDaja.com. Hal ini terlihat, hingga saat ini Bank Sampoerna melalui PDaja.com telah menyalurkan lebih dari Rp1,9 triliun total pinjaman kepada lebih dari 1.051 nasabah, dengan sekitar 800 pinjaman yang masih aktif.
Pertumbuhan ini didukung oleh lebih dari 1.800 mitra bisnis individu dan 35 mitra koperasi di berbagai wilayah Indonesia.
Lending Center Divison Head Bank Sampoerna, Hendra Setiawan, menjelaskan bahwa PDaja.com merupakan wujud nyata komitmen Bank Sampoerna dalam memberikan solusi finansial yang mudah, cepat, dan transparan.
Layanan tersebut berorientasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang menjadi nasabah dalam mengakses pinjaman Bank secara digital, sehingga dapat dimanfaatkan dalam setiap tahap kehidupan.
Baca Juga: Strategi BCA Dorong Kredit Konsumer pada Akhir Tahun 2025
“Banyak orang merasa ragu untuk mengajukan kredit karena tidak tahu apakah mereka memenuhi syarat atau berapa besar kewajiban yang harus dibayar. Kini, melalui website PDaja.com, masyarakat bisa melakukan self-assessment secara mandiri dan mendapatkan pre-approval begitu selesai mengisi formulir ajukan pinjaman,” jelas Hendra dalam siaran pers, Rabu (26/11).
Pihaknya disebut seringkali bertanya kepada pelaku UMKM, apa kendala mereka dalam mengakses layanan kredit dari perbankan. "Menurut mereka proses pengajuan kreditnya lama dan dokumen yang dibutuhkan banyak. Setelah mengumpulkan dokumen dan ditunggu cukup lama, ternyata pengajuan tidak dapat disetujui. PDaja.com hadir untuk memberikan solusi atas kendala ini,” tambahnya.
Dengan layanan berbasis website, masyarakat dapat mengetahui apakah dengan data yang dimiliki, pengajuan kreditnya dapat disetujui atau tidak. Cukup dengan mengisi self-assesment 5 menit, termasuk memasukan geotagging jaminan yang dimiliki, masyarakat dapat memperoleh persetujuan awal yang berisi plafon indikatif berapa nominal pinjaman yang dapat disetujui.
Setelah mendapatkan persetujuan awal ini, baru mereka dapat mengirimkan dokumen untuk diverifikasi oleh petugas bank apakah sesuai dengan self-assesment yang telah diisi sebelumnya. Jika sesuai, maksimal dalam 2 minggu kredit sudah dapat dicairkan.
Dengan proses yang sepenuhnya digital, masyarakat dapat memperoleh gambaran kemampuan finansial mereka sebelum melanjutkan ke tahap pengajuan resmi. “Fitur ini membantu orang mengambil keputusan lebih tepat sejak awal, sekaligus mempercepat proses persetujuan,” tambah Hendra.
Sebagai bentuk fleksibilitas bagi calon debitur, Bank Sampoerna juga menyediakan fasilitas Plafon Rekening Koran (PRK), Pinjaman Angsuran, maupun Pinjaman Tetap yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan cashflow nasabah. Jaminan yang diterima adalah rumah, ruko, apartemen, atau gudang. Masyarakat dapat mengajukan pinjaman secara online melalui PDaja.com untuk berbagai kebutuhan baik konsumtif maupun produktif tanpa harus melalui proses panjang.
Selain itu, Bank Sampoerna juga menghadirkan Sampoerna Business Solution untuk membantu perusahaan dan supplier mengelola tagihan secara digital, serta Payroll Loan yang memudahkan karyawan mendapatkan pembiayaan tanpa jaminan melalui kerja sama perusahaan.
Direktur ESME Business Bank Sampoerna, Rudy Mahasin, menegaskan bahwa PDaja.com merupakan langkah strategis perusahaan dalam memperluas inklusi keuangan dan memberikan pengalaman digital yang efisien bagi nasabah.
“Kami memahami bahwa kecepatan dan kepastian merupakan kebutuhan utama nasabah saat ini. Karena itu, kami memperbarui PDaja.com agar tidak hanya menjadi platform pengajuan pinjaman, tetapi juga sebagai alat bantu yang memberikan transparansi, edukasi, dan kenyamanan dalam proses pembiayaan,” ujar Rudy.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap mitra yang turut membangun ekosistem pembiayaan berkelanjutan, Bank Sampoerna telah menyalurkan lebih dari Rp12 miliar insentif kepada mitra korporasi dan individu.
“Melalui inovasi dan kolaborasi, kami berharap masyarakat dan pelaku UMKM semakin mudah mendapatkan akses pembiayaan, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” tutup Rudy.
Baca Juga: Strategi Danamon Jaga Pertumbuhan Kredit Konsumsi Jelang Nataru 2025
Selanjutnya: OJK Akan Atur Pembatasan Pemasaran Produk Unitlink untuk KPPE 1, Ini Alasannya
Menarik Dibaca: Tayang 8 Januari, Film Suka Duka Tawa Rilis Official Trailer & Poster
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













