kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BBRI dan BBNI kucurkan kredit sindikasi senilai Rp 4,024 triliun


Rabu, 09 Maret 2011 / 09:52 WIB
BBRI dan BBNI kucurkan kredit sindikasi senilai Rp 4,024 triliun
ILUSTRASI. Saham Perusahaan menara dan infrastruktur telekomunikasi?PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) diperkirakan bakal melesat setelah proses akuisisi tower XL Axiata kelar


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Edy Can

JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menyalurkan kredit sindikasi kepada PT Kereta Api sebesar Rp 4,024 triliun. Setiap bank akan mengucurkan kredit sebesar Rp 2,012 triliun.

Fasilitas kredit ini diberikan dalam jangka waktu 10 tahun dengan tingkat suku bunga mengambang. Kedua bank ini akan menjadi joint lead arranger kreditur. "Kerja sama ini merupakan sinergi antar-BUMN yang saling menguntungkan," ungkap Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar, dalam acara penandatanganan perjanjian kredit sindikasi, Rabu (9/3)

Direktur Utama BBNI Gatot M. Suwondo menyatakan, pemberian kredit kepada Kereta Api menunjukkan besarnya peluang dan potensi perkeretaapian sebagai salah satu tulang punggung transportasi di Indonesia. "BNI berharap dengan fasilitas kredit sindikasi ini dapat memberikan peluang bagi PT KAI untuk dapat meningkatkan kinerja dan perannya dalam membangun sistem perkeretaapian," ucap Gatot.

Hal senada disampaikan Direktur Utama BBRI Sofyan Basir. Dia mengatakan fasilitas kredit ini merupakan BBRI untuk mendukung pengembangan industri perkeretaapian. "Dengan adanya sarana transportasi kereta api yang andal, khususnya bagi angkutan barang, maka pengangkutan komoditi dari titik produsen ke titik konsumen maupun ke titik distribusi akan semakin lancar dan efisien," tuturnya.

Fasilitas kredit ini untuk pembiayaan 44 unit lokomotif di Sumatera Selatan, 100 unit lokomotif di Jawa dan 1.200 unit gerbong pengangkut batubara serta 1.200 uni gerbong pengangkutan barang. Fasilitas kredit kedua bank ini hanya membiayai 85% dari seluruh investasi tersebut. Sisanya 15% berasal dari Kereta Api.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×