kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.934.000   -11.000   -0,57%
  • USD/IDR 16.341   27,00   0,17%
  • IDX 7.544   12,60   0,17%
  • KOMPAS100 1.047   -4,04   -0,38%
  • LQ45 795   -5,29   -0,66%
  • ISSI 252   0,56   0,22%
  • IDX30 411   -3,03   -0,73%
  • IDXHIDIV20 472   -7,09   -1,48%
  • IDX80 118   -0,54   -0,46%
  • IDXV30 121   -0,69   -0,57%
  • IDXQ30 131   -1,32   -1,00%

BCA Proyeksikan Likuiditas Valuta Asing Masih Mencukupi


Kamis, 24 Juli 2025 / 21:13 WIB
BCA Proyeksikan Likuiditas Valuta Asing Masih Mencukupi
ILUSTRASI. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyebutkan likuiditas valas mereka dalam posisi memadai. Per Maret 2025, BCA, DPK valas BCA masih tumbuh 17%.


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Belakangan ini likuiditas valuta asing (valas) mengetat. Pengetatan likuiditas valas ini salah satunya dipengaruhi harga komoditas ekspor Indonesia yang tengah lesu.

Namun, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyebutkan likuiditas valas mereka dalam posisi memadai. Per Maret 2025, BCA mencatatkan nilai dana pihak ketiga (DPK) valas BCA mencapai Rp 77,9 triliun, atau tumbuh 17% secara year-on-year (yoy). Kinerja ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan transaksi valuta asing serta pergerakan nilai tukar rupiah. 

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan, sejak Maret 2023, BCA telah menjadi bank perantara untuk Devisa Hasil Ekspor dari Barang Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA).

"Kami berharap volume transaksi TD (term deposit) valas DHE SDA tumbuh positif, mengingat besarnya potensi industri berorientasi ekspor di Indonesia. Selain itu, kami melihat insentif yang disediakan pemerintah dan regulator mendukung implementasi penempatan DHE di dalam negeri lebih optimal," kata Hera kepada Kontan, Kamis (24/7/2025).

Baca Juga: Kondisi Likuiditas Valas Perbankan Makin Parah, Ini Penyebabnya

Terakhir dia memastikan bahwa perseroan senantiasa menjaga keseimbangan antara kecukupan likuiditas dengan ekspansi kredit yang sehat, dengan tetap mempertimbangkan perkembangan kondisi pasar dan risiko. 

Melansir data Bank Indonesia (BI), DPK valas per Juni 2025 hanya tumbuh 1,8% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 1.355,4 triliun. Bulan sebelumnya bahkan sempat hanya naik 0,3%. 

Namun, kredit valas perbankan tumbuh jauh lebih tinggi. Per Mei 2025, kredit valas tercatat mencapai Rp 1.241,5 triliun, meningkat 8,22% secara tahunan. Ini sedikit melambat dari bulan sebelumnya yang tumbuh 9,5%. 

Selanjutnya: Saham Ini Akan Bayar Dividen Rp 9,5 M Kepada Lo Kheng Hong, Layak Beli / Tahan?

Menarik Dibaca: Strategi dan Teka-Teki: Dua Sisi Baru Dunia Pokemon

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×