kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Begini strategi bank BUMN hadapi dampak penyebaran virus corona


Senin, 09 Maret 2020 / 20:33 WIB
Begini strategi bank BUMN hadapi dampak penyebaran virus corona
ILUSTRASI. Antrean?nasabah di kantor cabang pembantu Bank Mandiri Bendungan Hilir, Jakarta, Jumat (3/1). Virus corona yang mulai teridentifikasi pada akhir tahun 2019 dan telah menelan korban serta menyebar ke beberapa negara.?KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Virus corona yang mulai teridentifikasi pada akhir tahun 2019 dan telah menelan korban serta menyebar ke beberapa negara. Penyebaran virus tersebut disinyalir berpotensi mempengaruhi aktivitas ekonomi melalui potensi turunnya aktivitas perdagangan, pariwisata, dan beberapa sektor terkait, termasuk sektor finansial. 

Pemerintah Indonesia telah bersiap menahan laju dampak negatif tersebut terhadap perekonomian di dalam negeri. Badan-badan usaha milik negara (BUMN) pun tidak tinggal diam, dimana setiap perusahaan mempersiapkan kontribusi sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. 

Baca Juga: Bangkok Bank masuk, akankah kinerja Bank Permata (BNLI) terdongkrak?

Ambil contoh, PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BNI yang sejak awal wabah COVID-19 ini merebak telah melakukan langkah–langkah konkrit, mulai dari membagikan masker secara gratis bagi warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di negara-negara terdampak wabah. 

Hingga awal 9 Februari 2020, BNI bersama BUMN lain (Garuda Indonesia, RNI, Bank Mandiri, Bank BTN, dan BNI Life) telah mengirimkan masker sebanyak 161.000 buah ke Hong Kong, Korea, Singapura, dan Taiwan.

Adapun terkait dengan fungsi intermediasi bank-bank Himbara tengah menuntaskan stress test untuk mengukur besaran dampak wabah COVID-19 terhadap berbagai industri. Langkah ini diperlukan untuk mencari peluang-peluang yang justru terbuka akibat dari wabah COVID-19.

Tidak menutup kemungkinan bank-bank BUMN ini dapat melakukan ekspansi pada sektor-sektor ekonomi yang tidak terkena dampak wabah. Sektor yang sudah merasakan efek Covid-19 antara lain manufaktur, pariwisata, komoditas, farmasi/kesehatan dan transportasi. 

Baca Juga: Bank ikut menakar imbas penurunan harga minyak

"Kami juga melakukan pengkajian kebijakan-kebijakan yang dirilis oleh pemerintah, Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," terang Wakil Direktur Utama BNI Anggoro Eko Cahyo dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Senin (9/3).

Sementara itu, PT Bank Mandiri Tbk menerapkan serangkaian protokol khusus untuk mencegah penyebaran wabah virus Corona (Covid-19) di lingkungan Bank Mandiri. Saat ini, protokol tersebut telah disosialisasikan di berbagai titik informasi di kantor-kantor utama maupun kantor cabang perseroan di seluruh Indonesia.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rully Setiawan, menjelaskan penyusunan protokol tersebut telah dilakukan unit Business Continuity Management (BCM) pada periode awal merebaknya wabah Covid-19 di dunia, dengan proses sosialisasi yang semakin diperkuat pasca pernyataan pemerintah yang mengonfirmasi adanya pasien terinfeksi Covid-19 di Indonesia. 

“Penyusunan protokol ini sebenarnya tidak terlepas analisa keseluruhan terhadap dampak penyebaran virus Covid-19, termasuk terhadap bisnis dan operasional perseroan,” jelas Rully kepada Kontan.co.id, Senin (9/3).

Baca Juga: Hari ini ambrol 6,58%, bagaimana proyeksi IHSG besok?

Bank berlogo pita emas ini menambahkan kalau pihaknya telah melakukan analisa sensitivitas pada beberapa sektor yang diperkirakan terdampak Covid-19. "Khususnya sektor terkait pariwisata dan komoditas seperti sawit dan batubara," imbuhnya. 

Pun, perseroan tetap melakukan pemantauan perkembangan virus corona dan monitoring pada portofolio sektor-sektor tersebut secara intensif. Sekaligus menyusun rencana kerja secara spesifik untuk sektor yang diproyeksikan terdampak secara signifikan.

Baca Juga: Duh, anjloknya harga minyak bikin harga komoditas lain ikut rontok

Upaya membuka peluang baru tersebut juga dilakukan melalui aktivitas-aktivitas nyata oleh bank–bank BUMN. Seperti yang dilakukan BNI, yang mengundang 30 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai mitra binaan BNI ke Jakarta, pada 2-3 Maret 2020. 

Pelaku UMKM yang berasal dari berbagai kota di Indonesia ini diberi pelatihan terkait update terbaru pada industri di dunia, peluang-peluang yang masih terbuka, hingga cara memperbaiki produk agar sesuai dengan minat pasar internasional.

Pemberi materi didatangkan langsung dari New York, atas kerjasama BNI dengan Konsulat Jenderal RI di New York. Para pelaku UMKM juga dikurasi untuk dipilih sebagai wakil dalam Pameran New York Now di Amerika Serikat nanti. Begitu juga dengan Bank BTN yang kian masif menggandeng berbagai mitra untuk membuat ekosistem perumahan tetap berlangsung dengan baik.

Bank yang berfokus di segmen kredit perumahan ini baru saja meluncurkan produk BTN Solusi yang menawarkan bunga single digit dengan bundling payroll

Baca Juga: Simak rekomendasi para analis untuk saham Bank Permata (BNLI)

"Sebelumnya kami juga memiliki program HFC [Housing Finance Center] bekerjasaa dengan SBM ITB dan UGM dalam penyiapan pelatihan srtingkat mini MBA bidang properti yang menghasilkan pengusaha muda di bidang properti untuk membuka berbagai bisnis perumahan baru yang memerhatikan berbagai aspek untuk keberlanjutan bisnis," jelas Direktur Utama Bank BTN Pahala N. Mansury.

Sekira sudah ada sekitar 5.000 pengusaha muda yang sudah siap untuk memainkan peran sebagai pengusaha muda bidang properti mendukung program pemerintah dalam sejuta rumah, kata Pahala menambahkan.

Bagi Bank BTN, dengan adanya stimulus di sektor perumahan dari pemerintah juga akan semakin membuat bisnis perumahan juga terus berjalan. Ini akan memberikan peluang bagi masyarakat yang belum punya rumah untuk kemudian mereka memiliki kesempatan untuk memiliki rumah. 

"Apalagi sektor perumahan memiliki multiplier effect lebih dari 171 industri lainnya, jadi kami melihat nilai ekonomi yang dihasilkan akan berlipat ganda dan diharapkan dapat membantu menopang keberlanjutan ekonomi nasional," ujar Pahala.

Baca Juga: Buyback saham dan dividen bisa menjadi sumber pendongkrak IHSG

Sebagai tambahan informasi saja, per akhir 2019 jumlah kantor bank BUMN sudah mencapai 17.621 kantor. Jumlah tersebut menurun dari tahun sebelumnya sebanyak 17.853.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×