Reporter: Yuliani Maimuntarsih | Editor: A.Herry Prasetyo
JAKARTA. Bisnis asuransi syariah kian memikat. Meski banyak perusahaan ikut bermain di segmen ini, kinerja unit asuransi syariah tetap moncer.
Unit usaha syariah milik Asuransi Bumiputera Muda 1967 (Bumida), misalnya, meraup pendapatan premi sebesar Rp 36 miliar hingga September 2013. Menurut Kepala Divisi Bumida Syariah, M. Nasyubun, Bumida menargetkan pendapatan premi hingga akhir tahun 2013 sebesar Rp 55 miliar. Hingga September 2013, jumlah klaim mencapai Rp 6 miliar.
Nasyubun mengatakan, porsi pendapatan premi masing-masing produk berbeda-beda. Namun, setiap produk menyumbang pendapatan premi antara 10%-20%. Untuk meningkatkan pemasaran, Bumida Syariah menjalankan strategi dengan meluncurkan produk yang bervariasi.
Tahun depan, Bumida Syariah berencana merilis produk baru asuransi mobil bernama Mobilkoe. Selain itu, Nasyubun mengatakan, Bumiputera Syariah juga akan mengembangkan produk yang ada.
Bumida Syariah memperkuat kanal distribusi melalui keagenan, broker dan cabang. Bumida Syariah juga menjalin kerjasama dengan bank syariah maupun penjaminan syariah, termasuk kerjasama dengan perusahaan asuransi syariah lain dalam menerbitkan produk bersama. "Kami juga bekerjasama dengan sekolah Islam dan rumahsakit Islam," kata Nasyubun.
Dengan segepok strategi tersebut, Bumida Syariah mencatat pertumbuhan di kisaran 20%-30% tiap tahun. Jumlah nasabah Bumida Syariah hingga saat ini sebanyak 20.000 orang.
Sementara, UUS Adira Asuransi, hingga September 2013 meraup pendapatan premi sebesar Rp 78,3 miliar. Bimo Kustoro, Direktur Adira Asuransi UUS Syariah, menargetkan pendapatan premi tahun ini sebesar Rp 178 miliar. Total klaim per September 2013 mencapai Rp 46,2 miliar.
Bimo menjelaskan, kontribusi pendapatan premi berasal dari berbagai produk. Produk MV2 tercatat sebagai penyumbang pendapatan premi terbesar dengan porsi 46,6% dari total pendapatan premi. Posisi kedua dipegang oleh produk MV 4 yang menyumbang 39,2%.
Seperti Bumida Syariah, Adira Syariah juga memasarkan produk lewat berbagai jalur seperti melalui bank syariah, agen, hingga menjual langsung melalui telemarketing. Hingga kini, Adira Syariah mencatat jumlah nasabah sebanyak 632.000 orang. Dalam waktu dekat, Adira Syariah berencana merilis produk Amanah Mikro Syariah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News