kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

BNI Life Bakal Fokus Pasarkan Produk Tradisional pada Tahun Depan


Senin, 20 November 2023 / 20:19 WIB
BNI Life Bakal Fokus Pasarkan Produk Tradisional pada Tahun Depan
ILUSTRASI. BNI Life menyatakan akan berfokus memasarkan produk asuransi tradisional pada tahun depan../pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/14/04/2021.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun depan masa transisi perusahaan asuransi jiwa akibat penyesuaian aturan Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI) atau unitlink sudah selesai. PT BNI Life Insurance atau BNI Life menyatakan akan berfokus memasarkan produk asuransi tradisional pada tahun depan.

Plt. Direktur Utama BNI Life Eben Eser Nainggolan mengatakan hal itu sesuai dengan fokus perusahaan saat ini untuk mengembangkan produk tradisional.

"Fokus perusahaan saat ini adalah memasarkan produk asuransi tradisional walaupun kami tetap berusaha meningkatkan penjualan produk unitlink," ucapnya kepada Kontan.co.id, Senin (20/11).

Mengenai strategi untuk mendorong produk tradisional atau unitlink pada tahun depan, Eben menyampaikan BNI Life akan berfokus pada peningkatan produk tradisional dan unit link melalui perbaikan bisnis model serta pengembangan pasar. Dia mengatakan BNI Life akan melakukan perbaikan dalam product mix, revamp produk yang ada, dan secara rutin melakukan evaluasi profitabilitas produk tradisional maupun unitlink. 

Baca Juga: Inilah Jajaran Unitlink Berkinerja Paling Moncer hingga Oktober

"Selain itu, BNI Life juga mengarah pada pengembangan produk digital untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang. Dengan kombinasi tersebut, BNI Life yakin dapat memberikan nilai tambah yang signifikan kepada pelanggan dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan di kedua segmen produk," katanya.

Menurut Eben, perkembangan pasar untuk masing-masing produk dapat dipengaruhi oleh perubahan tren ekonomi, preferensi konsumen, regulasi, dan perubahan dalam lingkungan investasi. Dia menyebut perusahaan asuransi sering menyesuaikan strategi mereka berdasarkan dinamika pasar untuk memanfaatkan prospek yang ada.

Eben berpendapat, produk asuransi tradisional cenderung menarik bagi mereka yang lebih memilih kepastian dan stabilitas finansial, serta tidak ingin terlibat dalam risiko pasar yang berfluktuasi. Sementara itu, produk unit link cenderung menarik bagi mereka yang ingin menggabungkan asuransi jiwa dengan komponen investasi dan lebih siap menanggung risiko investasi dengan harapan pertumbuhan nilai investasi yang lebih tinggi.

Eben menerangkan pertumbuhan di masing-masing segmen produk baik tradisional dan unitlink akan dipengaruhi oleh kombinasi faktor eksternal dan internal yang berubah seiring waktu. 

Dia tak memungkiri perusahaan asuransi seringkali harus beradaptasi dengan dinamika pasar dan mengembangkan strategi yang tepat untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan dalam kedua segmen tersebut.

Baca Juga: BNI Life Mencatat Return Unitlink Pendapatan Tetap 5,3% hingga Oktober 2023

Di sisi lain, Eben menyampaikan BNI life akan menerapkan sejumlah strategi untuk mengejar pendapatan premi. Dia bilang untuk mengejar pendapatan premi bisnis baru, perusahaan akan mengoptimalkan tenaga pemasar yang ada dan melakukan segmentasi nasabah agar menawarkan produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.

Sampai Oktober 2023, total pendapatan premi BNI Life sebesar Rp 4,6 triliun, yang mana kontribusi premi unitlink 27,2% dan kontribusi premi tradisional 72,8%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×