CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Cari bilateral loan US$ 750 juta, Bank BNI juga pertimbangkan penerbitan global bond


Selasa, 23 Juli 2019 / 19:16 WIB
Cari bilateral loan US$ 750 juta, Bank BNI juga pertimbangkan penerbitan global bond


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengatakan saat ini pihaknya telah melakukan pengajuan pinjaman bilateral atau bilateral loan senilai US$ 750 juta kepada lima bank asing.

Direktur Tresuri dan Internasional BNI Rico Rizal Budidarmo mengatakan hal tersebut masih dalam rencana dan masih menunggu perizinan dari Bank Indonesia (BI).

Baca Juga: Aksi korporasi Bank BNI, dari investasi di LinkAja hingga antar BNI Syariah untuk IPO

"Itu untuk menggantikan yang jatuh tempo saja dan kebetulan lebih murah. Masih belum kan menunggu izin BI dulu," terangnya saat ditemui di Jakarta, Selasa (23/7).

Bank bersandi bursa BBNI (anggota indeks Kompas100) ini mengatakan, jika pihaknya berhasil mendapatkan yield lebih murah maka ada kemungkinan pihaknya akan menunda rencana penerbitan obligasi global (global bond) tahun ini.

Asal tahu saja, tahun ini BNI memang memiliki rencana untuk menerbitkan global bond senilai US$ 500 juta. Penerbitan tersebut antara lain untuk memenuhi kebutuhan sumber pendanaan non konvensional BNI termasuk dalam mata uang asing (valuta asing/valas).

Baca Juga: Likuiditas Bank BNI diyakini bakal mulai longgar di semester II 2019

"Ada di rencana US$ 500 juta (global bond), tapi kalau bilateral loan dapat US$ 750 juta. Kemungkinan baru tahun depan," terangnya.

Rico memandang pihaknya lebih percaya diri bilateral loan akan lebih murah ketimbang penerbitan obligasi, sebab ke depan ada ekspektasi penurunan bunga The Fed sekaligus proyeksi mata uang dolar Amerika Serikat (USD) yang lebih membaik.

Baca Juga: BNI patok NPL maksimal 2% hingga akhir tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×