kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cari dana murah, Bank Permata gelar produk hadiah


Senin, 05 November 2012 / 22:13 WIB
Cari dana murah, Bank Permata gelar produk hadiah
ILUSTRASI. French Toast adalah hidangan sehat karena ada tambahan buah-buahan di dalamnya


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Bank Permata menggeber pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK), khususnya dana murah dari tabungan. Bank milik Astra Grup dan Standard Chartered ini mengembangkan produk hadiah bagi nasabah tabungan untuk meningkatkan jumlah nasabah dan simpanan tabungan.

Untuk itu, Bank Permata meluncurkan kembali program tabungan berhadiah bernama Permata Famillionaire mulai 1 November 2012 sampai 28 Februari 2013. Direktur Retail Banking Bank Permata, Lauren  Sulistiawati mengatakan, program serupa sukses diluncurkan Juni 2010 lalu. Bahkan, program Permata Famillionaire mampu meningkatkan pertumbuhan nasabah dana murah hingga 71%, dan DPK naik 75%.

Berdasarkan laporan keuangan per September 2012, perseroan membukukan DPK sebesar Rp 85,6 triliun atau tumbuh 24% dari posisi sebelumnya. "Giro dan Tabungan  (CASA) menjadi fokus utama Famillonaire. Giro mencatat 34% menjadi Rp 18,6 triliun dan tabungan tumbuh 37% menjadi Rp 18,9 triliun," katan Lauren, Senin (5/11).

Sedangkan Deposito berjangka hanya tumbuh 17% menjadi Rp 48,1 triliun  pada  akhir  September 2012. Sementara itu, Bianto Surodjo, Head Retail Liabilities, Wealth Management dan e-Channels Bank Permata, menambahkan perseroan kembali menggelar program karena akan memperbesar portofolio dana murah menjadi 50%.

Informasi saja, perseroan telah mengubah komposisi dana murah menjadi 44% atau lebih tinggi dibandingkan dengan 40% pada periode yang sama tahun lalu. Perseroan juga menggeber penggunaan transaksi keuangan seperti di PermataATM, PermataMobile, PermataNet, EMA (EDC Mini ATM), PermataTel.

Nah, cara ini mampu meningkatkan pendapatan komisi atau fee based income. Hingga September 2012, pendapatan berbasis biaya naik 11% menjadi Rp 831 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×