kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

CNAF Catat Pertumbuhan Piutang Pembiayaan 28,73% per Maret 2025


Jumat, 11 April 2025 / 21:01 WIB
CNAF Catat Pertumbuhan Piutang Pembiayaan 28,73% per Maret 2025
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah di Kantor CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) di Tangerang Selatan. Perseroan mencatatkan pertumbuhan piutang pembiayaan CNAF per Maret 2025 sebesar Rp 11,58 triliun. KONTAN/Baihaki/13/1/2025


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mencatatkan pertumbuhan signifikan piutang pembiayaan pada Maret 2025.

Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan piutang pembiayaan CNAF per Maret 2025 sebesar Rp 11,58 triliun.

"Nilai itu naik 28,73%, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 8,41 triliun," ungkapnya kepada Kontan, Jumat (11/4).

Baca Juga: Penyaluran Pembiayaan CNAF Capai Rp 2,97 Triliun pada Kuartal I-2025

Ristiawan menyampaikan peningkatan piutang pembiayaan tersebut ditopang peningkatan penyaluran pembiayaan baru. Salah satunya didorong juga adanya momentum lebaran.

"Lebaran turut menjadi faktor yang menggenjot pertumbuhan CNAF," ujarnya.

Melihat kinerja positif tersebut, Ristiawan optimistis piutang pembiayaan perusahaan bisa tetap tumbuh ke depannya. Untuk mencapai pertumbuhan yang optimal, CNAF menyiapkan berbagai langkah strategis, salah satunya mengoptimalkan pembiayaan fasilitas dana tunai.

Baca Juga: Catat Penurunan 13,15%, CNAF Optimistis Jaga BOPO di Bawah 70% di 2025

Lebih lanjut, Ristiawan mengakui bahwa kondisi pasar multifinance pada 2025 cukup menantang, terutama disebabkan ketidakstabilan makro ekonomi, serta daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih.

"Hal tersebut cukup berdampak bagi sektor bisnis, termasuk industri multifinance," ucap Ristiawan.

Sementara itu, Ristiawan mengungkapkan tingkat Non Performing Financing (NPF) CNAF mencatatkan perbaikan. Dia bilang NPF per Maret 2025 sebesar 1,28%, sedangkan posisi Februari 2025 tercatat sebesar 1,30%. 

"Perbaikan itu disebabkan kemampuan CNAF dalam menjaga kesehatan portofolio perusahaan, khususnya dalam memperkuat know your customer para calon nasabah," kata Ristiawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×