kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

DBS Beri Fasilitas Pembiayaan Rp 1 Triliun Untuk Program Mekaar PNM


Kamis, 21 Maret 2024 / 15:57 WIB
DBS Beri Fasilitas Pembiayaan Rp 1 Triliun Untuk Program Mekaar PNM
ILUSTRASI. Ki-ka: Direktur Operasional, Digital & TI PT PNM Sunar Basuki dan Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie menandatangani nota kesepahaman untuk program MEKAAR (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera), sebuah skema pendanaan untuk segmen ultra UMKM dari keluarga pra-sejahtera di Jakarta, Senin (18/3/2024).


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank DBS Indonesia menyalurkan dana sosial Uncommitted Revolving Credit Facility senilai Rp 1 triliun rupiah kepada PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera). DBS menyebut fasilitas kredit ini sebagai bentuk komitmen dari dukungan bank terhadap pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia, khususnya kalangan wanita. 

Pendanaan di sektor ini sejalan dengan visi dan misi Bank DBS Indonesia untuk mendukung pemerintah meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui UMKM, kesetaraan sosial, dan inklusi keuangan melalui adanya akses keuangan yang lebih luas. 

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie mengatakan, kerjasama dengan PNM ini akan digunakan untuk membantu wanita mendapatkan pendanaan agar mereka dapat menjadi mandiri secara finansial. "Kami percaya bahwa dengan kerja sama ini, kami turut membantu pemerintah Indonesia memberdayakan wanita untuk mengelola keuangan mereka dan menjadi tulang punggung atau pendukung kesejahteraan keluarga mereka," jelas dia dalam rilis. 

Baca Juga: PNM Gelar Program CICI ROSA untuk Nasabah

Menurut data Kemenkop, terdapat 37 juta UMKM di Indonesia dengan pengusaha wanita memiliki proporsi yang lebih besar. Kendati demikian, sebagian besar wanita masih menghadapi hambatan dalam akses permodalan usaha, yang timbul dari pengecualian sosial, keterbatasan pengalaman dalam sistem perbankan formal, kesulitan mendapatkan pinjaman, dan kurangnya kemampuan keuangan secara keseluruhan. 

Selain itu, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan di Indonesia pada tahun 2022 sebesar 49,6%, dengan target OJK untuk literasi keuangan sebesar 65% pada tahun 2027. OJK juga mencatat bahwa kesenjangan dalam keterampilan keuangan dan inklusi di Indonesia masih tinggi, sekitar 35%. "Kami mengapresiasi prinsip pendanaan PNM yang luar biasa, yang menggabungkan nilai-nilai solidaritas, persaudaraan, dan empati yang tinggi di antara anggota pendanaan berkelompok. Seperti sering dibicarakan bahwa prinsip wanita mendukung wanita (women empowering women), telah terbukti berhasil dalam skema pendanaan berkelompok yang dimiliki PNM," ujar Kunardy. 

Salah satu syarat pemberian kredit ultra UMKM adalah untuk wanita. Menurut beberapa sumber, wanita memiliki tingkat Non-Performing Loan (NPL) yang lebih rendah karena mereka lebih disiplin dan bertanggung jawab untuk mengembalikan kredit secara tepat waktu. Selain itu, tingkat NPL PNM yang hanya 0,5% menunjukkan prinsip wanita yang bekerjasama dengan wanita lain dalam komunitasnya berdampak positif pada kinerja pinjaman kredit.

Baca Juga: Bank Digital Berlomba Tawarkan Bunga Deposito Tinggi, Ada yang Sampai 9%

Direktur Operasional, Digital dan Teknologi Informasi PT PNM Sunar Basuki menambahkan, pendanaan dari Bank DBS Indonesia akan menunjang program Mekaar yang menargetkan jutaan wanita, khususnya mereka yang bergerak di sektor ultra UMKM dan berasal dari kalangan keluarga pra-sejahtera. "PNM bukan hanya memberikan modal uang tetapi juga program pengembangan usaha. Ini adalah bentuk kepedulian PNM agar usaha skala rumah tangga bisa terus melanjutkan produksinya hingga punya produk yang lebih variatif," ujar Sunar. 

Inklusi finansial dan kesetaraan gender juga menjadi fokus dalam prinsip keberlanjutan Bank DBS Indonesia. Sebelumnya, Bank DBS Indonesia juga memberikan pinjaman kepada beberapa mitra fintech untuk penyaluran kredit kepada kaum unbanked. Selain itu, melalui DBS Foundation, Bank DBS Indonesia memberikan dana hibah untuk pelaku wirausaha sosial, di mana sebagian besar didirikan oleh wanita dan untuk memberdayakan kaum wanita seperti Du Anyam, SukkhaCita, TridiOasis dan Liberty Society. 

Dalam komitmennya akan keberlanjutan, Bank DBS Indonesia memiliki tiga pilar yang menjadi landasan, yakni Responsible Banking yang berfokus untuk menghadirkan produk perbankan yang bertanggung jawab, Responsible Business Practice yang menitikberatkan upaya Bank DBS Indonesia dalam menjalankan operasional bisnis yang lebih hijau, serta Impact Beyond Banking, di mana Bank DBS Indonesia berkomitmen untuk memberi kontribusi positif bagi masyarakat luas. 

Baru-baru ini, Bank DBS Indonesia menerima penghargaan dari Triple A Award for Sustainable Finance oleh The Asset untuk beberapa pendanaan yang terkait Environment, Social and Governance diantaranya adalah Best Sustainability-linked Loan for NBFI dan Best Green Utility. 

Baca Juga: Bank DBS Indonesia Dukung Pertumbuhan UMKM lewat Pinjaman Rp 1 Triliun untuk PNM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×