Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli
Dengan kata lain, BPR dapat tetap menerima setoran tanpa mempedulikan batasan geografi, dan bisa mengalokasikan biaya operasional yang lebih rendah untuk jasa Komunal, dengan menggunakan platform DepositoBPR .
“Kami percaya kerja sama yang kuat antara funding agent dan BPR akan mendorong inklusi finansial negara ini dengan sangat baik. Karena skala usaha BPR lebih kecil dibandingkan bank komersial, mereka memiliki perubahan kebutuhan yang sangat dinamis dalam hal pemberian pinjaman dan pendanaan," jelasnya.
Ia menilai berbagai kolaborasi dari sisi pinjaman, namun BPR tidak memiliki banyak pilihan untuk menyalurkan pendanaan walaupun mereka menawarkan produk yang menarik dan aman.
Di masa pandemi, ironi ini semakin terlihat saat bank komersial lainnya memiliki likuiditas yang tinggi dengan penawaran bunga yang rendah, sedangkan BPR mengalami kesulitan menerima deposit hanya karena 95% dari deposan Indonesia tinggal di area perkotaan. Kami berharap platform ini bisa menjembatani masalah ini.
Baca Juga: Relaksasi restrukturisasi kredit perbankan diperpanjang satu tahun ke depan
Salah satu tantangan utama dalam mengembangkan platform ini adalah membakukan dan mengoptimalkan proses-proses BPR yang saat ini masih terpecah-pecah sehingga deposan mendapatkan pengalaman terbaik.
Misalnya, mengganti tanda tangan basah menjadi digital, mengenali identitas nasabah melalui video call dengan vendor e-KYC (Know Your Customer), dan yang paling penting adalah mengubah bilyet fisik menjadi e-bilyet. Semua ini belum pernah dilakukan dalam sejarah BPR.
Dengan membawa digitalisasi ke ekosistem, Komunal akan meluncurkan e-bilyet deposito BPR pertama di Indonesia, di akhir tahun 2021 ini. “E-bilyet merupakan fitur yang revolusioner.
Selama ini deposito BPR masih mengandalkan bilyet atau sertifikat fisik. Contohnya, BPR di Bali harus mengirimkan bilyet fisik ke deposan yang berlokasi di Jakarta, sebaliknya deposan harus mengirimkan bilyet fisik ke BPR jika ingin menarik deposit mereka.
"Akhirnya, biaya logistik yang cukup tinggi tidak bisa terhindarkan. Melalui e-bilyet, masalah ini bisa teratasi dan visi Komunal untuk membuat produk yang dapat diakses secara nasional bisa tercapai,” jelas Kendrick Winoto, Co-Founder Komunal.
Hingga kini, Komunal telah bermitra dengan 60 BPR di Jawa dan Bali, serta meluncurkan DepositoBPR versi beta di bulan Agustus 2021. Komunal sedang fokus untuk melipatgandakan market share BPR dengan menawarkan bunga yang lebih tinggi dan memberikan layanan transaksi yang lebih mulus kepada nasabah lama maupun baru.
Selanjutnya: BPKP dan LPS meneken nota kesepahaman kerjasama penanganan bank
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News