CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.343.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.729   -36,00   -0,21%
  • IDX 8.407   44,65   0,53%
  • KOMPAS100 1.165   5,83   0,50%
  • LQ45 849   5,46   0,65%
  • ISSI 293   1,52   0,52%
  • IDX30 443   2,43   0,55%
  • IDXHIDIV20 514   3,54   0,69%
  • IDX80 131   0,83   0,64%
  • IDXV30 136   0,12   0,09%
  • IDXQ30 142   1,06   0,76%

DPR: Bank asing harus jadi PT dan berlaku surut


Kamis, 14 Februari 2013 / 21:35 WIB
DPR: Bank asing harus jadi PT dan berlaku surut
ILUSTRASI. Contoh kamar tidur anak dengan wallpaper motif bunga warna pink. Foto: Instagram @crateandkids


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |

JAKARTA. Pembahasan revisi Undang-Undang Perbankan masih alot. Namun kini terdapat kecenderungan bahwa status Kantor Cabang Bank Asing (KCBA) tidak akan diperbolehkan berada di Indonesia.

Hal ini dinyatakan dalam Bab IV mengenai Bentuk Badan Hukum, Perizinan, dan Kepemilikan, bagian kesatu pasal 16 yang berbunyi, "Kantor cabang bank asing yang berkedudukan di Indonesia harus berbadan hukum Perseroan Terbatas."

"Jadi tadi kecenderungannya, KCBA tidak boleh ada," ucap Ketua Komisi XI DPR-RI Harry Azhar Azis setelah rapat panja RUU Perbankan dengan Bank Indonesia (BI) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Kamis, (14/2).

Harry menyebut, tidak diperbolehkannya status KCBA ini akan berlaku surut. Maka, pemerintah memberikan masa transisi 5 tahun bagi KCBA untuk berubah jadi PT.

Selain pilihan bagi KCBA untuk bertransisi, terdapat juga pilihan model pengawasan. Pada model ini, UU hanya memberikan mandat kepada KCBA untuk menaruh Capital Equivalency Maintained Assets (CEMA) di bank-bank nasional berbadan PT. "BI cenderung memilih model ini," ucap Harry.

Sebaliknya, Harry menyebut bahwa LPS tegas menginginkan pemberian masa transisi bagi bank asing untuk berubah menjadi PT. Alasannya, supaya LPS dapat menangani bila bank itu jatuh.

Meski begitu, hal ini belum final diputuskan. DPR masih akan melakukan beberapa kali rapat panja lagi untuk membahas revisi UU Perbankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×