kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonomi bakal lebih baik, tapi bank masih akan hati-hati di tahun depan


Selasa, 29 Desember 2020 / 20:08 WIB
Ekonomi bakal lebih baik, tapi bank masih akan hati-hati di tahun depan
ILUSTRASI. Tahun 2020 merupakan tahun yang berat bagi industri perbankan.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat

Senada dengan regulator, perbankan melihat tantangan tahun depan masih pandemi Covid-19. Meskipun mereka optimis ekonomi akan lebih baik dari 2020 namun masih tetap hati-hati dalam memasang target kredit.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) hanya menargetkan kredit tumbuh sekitar 4%-6% dengan asumsi target pemerintah melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap 100 juta penduduk Indonesia bisa dicapai pada Juni 2021. Jika itu tercapai maka aktivitas ekonomi akan bisa normal 90% mulai Juli hingga Desember.

"Tetapi kalau program vaksinasi ini mundur dan ekonomi masih seperti sekarang, proyeksi  penyaluran kredit mungkin bisa 4% ke bawah saja," kata Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA.

Sementara, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menargetkan penyaluran kredit tumbuh sekitar 6%, sedikit lebih tinggi dari proyeksi tahun ini yakni tumbuh 4%. Strategi bank pelat merah ini dalam menyalurkan kredit tahun depan akan fokus pada pertumbuhan kredit UMKM, khususnya kredit mikro.

Baca Juga: Begini sederet kebijakan untuk sektor keuangan di 2020

Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI mengatakan, BRI akan menjaga komposisi kredit UMKM minimal 80% tahun depan dan akan ditargetkan bergerak naik terus ke depannya.  Untuk mengoptimalkan penyaluran kredit tahun depan, BRI akan terus memaksimalkan penggunaan aplikasi proses kredit secara digital melalui BRISpot, optimalisasi referal dari agen BRLink, serta mendorong kemitraan dengan fintech atau e-commerce.

Sedangkan, Bank Mandiri  memproyeksikan pertumbuhan kredit akan seiring dengan pertumbuhan industri yakni sekitar 5% depan. Target itu jauh lebih baik dari tahun ini dimana kredit diproyeksikan akan stabil atau minus 1%.

Direktur Treasury dan International Banking Bank Mandiri Panji Irawan menuturkan, pertumbuhan kredit pada 2021 lebih didorong oleh kepercayaan pasar kepada kondisi ekonomi yang mulai membaik. Utamanya bila efektifitas dan distribusi vaksin Covid-19 terjamin. Beberapa sektor jasa-jasa yang mengalami pertumbuhan pesat secara kuartalan pun turut mendorong optimisme penyaluran kredit.

Bank Panin menargetkan kredit tahun depan tumbuh sekitar 4%, sementara tahun 2020 diprediksi tidak akan mengalami pertumbuhan.  Direktur Utama Bank Panin Herwidayatmo mengatakan, pihaknya gencar mendorong ekspansi kredit khususnya pada segmen komersial.

Bank Pembangunan Daerah (BPD) lebih memasang target kredit jauh di atas target regulator. Hingga November tahun ini, BPD memang masih bisa mencatatkan pertumbuhan kredit meskipun secara industri terkontraksi.

Bank DKI dan Bank Jatim misalnya menargetkan kredit tumbuh masing-masing 11%. Bank BJB memproyeksi kredit minimal tumbuh 8%-9% dan Bank Sumsel Babel (BSB) memasang target pertumbuhan sekitar 10%.

Bank daerah ini optimistis permintaan kredit tahun depan akan meningkat lebih tinggi karena aktivitas ekonomi yang mulai berangsur-angsur pulih  dan adanya kabar  positif dari perkembangan vaksin Covid-19. "Kami harapkan distribusi vaksin dapat berjalan dengan efektif dan menjadi salah satu katalis pemulihan ekonomi di tahun depan," kata Yuddy Renaldi, Direktur Utama BJB.

Selanjutnya: Mega Corpora setor modal Rp 100 miliar ke Bank Bengkulu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×