kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hasil investasi asuransi jiwa melesat 700%


Selasa, 13 Maret 2018 / 12:43 WIB
Hasil investasi asuransi jiwa melesat 700%
ILUSTRASI. Ilustrasi asuransi


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil investasi pelaku asuransi jiwa di awal tahun ini naik fantastis. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, Januari 2018, hasil investasi Rp 7,81 triliun, melesat 776% secara year on year (yoy) dari Rp 891 miliar.

Direktur Pengawasan Asuransi dan BPJS OJK Ahmad Nasrullah mengatakan, penyebabnya dominan kenaikan dari nilai saham. Nasrullah menguraikan, indeks harga saham gabungan (IHSG) pada 27 Januari 2017 di level 5.312,8 sedangkan di 26 Januari 2018 di 6.660,6 atau mengalami kenaikan hingga 25,4%.

Di periode ini, investasi asuransi jiwa di instrumen saham naik. Selama satu bulan, dari total investasi Rp 466,05 triliun saham berkontribusi Rp 145,56 triliun. Jumlah ini naik 31% dari Rp 111,23 triliun. Instrumen reksadana juga naik di Januari 2018 sebesar Rp 168,81 triliun, melompat 77% secara tahunan.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) enggan berkomentar mengenai perolehan hasil investasi yang meroket. Hanya saja, di 2018 AAJI memproyeksikan hasil investasi bisa naik 30%. Kenaikan itu ditopang oleh pasar modal dalam negeri. Saham masih dikoleksi pelaku industri.

Andalkan saham

Plt Direktur Utama BNI Life Insurance Geger N. Maulana mengatakan, rencana bisnis tahun ini akan agresif alokasi investasi di instrumen saham. Namun akan disesuaikan perkembangan kondisi pasar modal dalam negeri.

"Tahun lalu, porsi saham kami hanya 3 %–5%, tapi untuk tahun ini bisa naik 5% sampai dengan maksimal 10%. Semua tergantung kondisi pasar modal," kata Geger kepada KONTAN. Lebih lanjut, dia mengatakan, dalam mengolekasi saham pihaknya akan terfokus pada indeks IDX30, LQ45 dan Kompas 100 yang memiliki fundamental saham yang prospektif.

Sementara, untuk dominasi sektoral sahamnya antara lain jasa dan keuangan, konsumtif, migas, komoditas, telekomunikasi, infrastruktur, trading dan lain-lain. "Potensinya cukup menjanjikan dan return yang sesuai dengan target kami di tahun ini," imbuh Geger, Senin (12/3).

Tak hanya itu, pemain lain seperti PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha alias Wanaartha Life juga agresif menambah porsi saham. Berdasarkan keterbukaan informasi, kepemilikan saham Wanaartha Life di PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) juga bertambah.

Merujuk informasi dirilis Jumat (9/3), Wanaartha Life menambah kepemilikan saham BEKS yakni dari semula 6,46% menjadi ke posisi 8,63%. Tapi Direktur Wanaartha Daniel halim tak menanggapi permintaan komentar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×