Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto
Haru Koesmahargyo, mengatakan nantinya dengan tarif transaksi yang lebih rendah antar ATM Himbara ini bisa meringankan beban nasabah dan meningkatkan volume transaksi.
Dadang Setiabudi Senior Executive Vice President Teknologi Informasi BNI mengatakan dengan sinergi antar ATM BUMN ini diharapkan bisa memperluas titik pelayanan nasabah.
“JPN akan mengelola secara operasional transaksi ATM dan EDC Himbara dengan tujuan efisiensi pengelolaan sistem pembayaran bank plat merah,” ujar Dadang kepada KONTAN, Kamis (8/6).
Sebagai gambaran dengan sudah resminya JPN sebagai perusahaan switching beroperasi pada Januari 2018, maka di Indonesia ada 4 perusahaan switching.
Empat perusahaan switching selain JPN (ATM Link Himbara) diantaranya adalah ATM Bersama (PT Artajasa Pembayaran Elektronis), Prima (PT Rintis Sejahtera) dan Alto (PT Daya Network Lestari).
Saat ini tercatat transaksi ATM Himbara menguasai sebesar 47% transaksi ATM di Indonesia. Disusul kemudian ATM Prima milik BCA sebesar 30% kemudian ATM Bersama milik Artajasa menguasai 17% pangsa pasar transaksi ATM. Sedangkan sisanya sebesar 4,8% transaksi dikuasai oleh ATM Alto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News