kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

IdScore Prediksi NPL Pay Later Akan Tetap di Atas 9% Sepanjang Tahun 2023


Senin, 24 Juli 2023 / 19:48 WIB
IdScore Prediksi NPL Pay Later Akan Tetap di Atas 9% Sepanjang Tahun 2023
ILUSTRASI. Nasabah mengakses aplikasi penunda pembayaran alias paylater di Jakarta, Kamis (6/7/2023). (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Vina Destya | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pefindo Biro Kredit atau IdScore mencatat total pinjaman kredit BNPL per April 2023 naik sebanyak 8,01% secara bulanan atau sebanyak 61,3% secara tahunan menjadi Rp 26,14 triliun.

Tren NPL (DPD30+) industri ini pun masih berada di atas 9%, yaitu 9,74%. Di mana secara otomatis angka tersebut jauh di atas batas aman yang telah ditentukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu 5%.

Nilai outstanding yang masuk ke dalam NPL DPD30+ terus mengalami peningkatan dengan nilai sebesar Rp 3,28 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan yang cukup pesat sebesar 72,6% secara tahunan.

Direktur Utama PT Pefindo Biro Kredit atau IdScore Yohanes Arts Abimanyu menyebutkan bahwa total akun fasilitas yang dibukukan sebanyak 36,4 juta.

Baca Juga: AdaKami Berkontribusi dalam Industri Teknologi Finansial Hingga Indonesia Timur

“Apabila dibandingkan dengan kartu kredit, nilai ini hampir tiga kali lebih tinggi,” ujar Yohanes pada Kontan, Senin (24/7).

Tingginya tren NPL tampaknya akan tetap berlanjut sepanjang tahun 2023 ini, Yohanes mengatakan bahwa kemungkinan NPL masih akan tetap tinggi di atas 9%. Hal ini akan menyebabkan risiko modal penyelenggara BNPL akan semakin tergerus.

“Yang lebih penting sebenarnya assesment debitur sebelum pemberian BNPL harus lebih komprehensif agar risiko NPL bisa terjadi,” tambah Yohanes.

Yohanes juga mengungkapkan bahwa sebaran kredit masih didominasi di tiga wilayah yaitu Jawa Barat sebanyak 25,02%, Jakarta sebanyak 14,9%, dan Jawa Timur sebanyak 10,6%. Dengan catatan bank digital dan fintech masih memiliki kontribusi tertinggi sebaran portofolio kredit di BNPL.

Baca Juga: NPL Industri Pay Later Tembus 9,7% Per April, Begin Respons Akulaku

Dari sebaran wilayah tersebut, 50,11% merupakan pengguna dengan rentang usia 20 sampai 30 tahun. Meskipun tidak ada data secara jelas, namun Yohanes mengatakan kemungkinan pengguna menggunakan fasilitas BNPL untuk pembelian barang di marketplace atau e-commerce.

“Apalagi usia muda biasanya tingkat konsumsinya tinggi juga,” pungkas Yohanes.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×