Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menargetkan untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) jika asetnya sudah mencapai Rp 10 triliun. IIF pun memperkirakan hal tersebut baru akan tercapai di akhir tahun 2016.
Presiden Direktur IIF, Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan pihaknya sengaja tidak melakukan IPO di awal pengembangan bisnis. Pasalnya Kartika ingin menambah portfolio. "Kita tidak mau IPO di awal, biar portofolio kisaran Rp 10 triliun dulu," ujar Kartika, Kamis (12/12).
Kartika menjelaskan revenue portfolio memberikan keuntungan kembali pada investor pada saat aset mencapai Rp 10 triliun. Kartika menilai dengan aset sebesar itu, 30% dari ekuitas. "Jadi sesuai dengan portfolio bank, sehingga akan menggalang dana dalam ekuitas," ungkap Kartika.
Saat ini IIF melakukan pembiayaan di sektor infrastruktur paling besar kontribusi 30% dari pembangkit tenaga air dan gas. Sedangkan di sektor komunikasi 35%, tol road 25%, dan sisanya pembiayaan infrastruktur air.
Hingga akhir tahun ini IIF menargetkan pembiayaan sebesar Rp 2,7 triliun. Hingga November, aset IIF sudah mencapai Rp 2 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News