kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Imbal hasil unitlink saham dan campuran tumbuh positif pada September 2021


Minggu, 17 Oktober 2021 / 10:27 WIB
Imbal hasil unitlink saham dan campuran tumbuh positif pada September 2021
ILUSTRASI. Nasabah mengamati produk asuransi yang ditawarkan melalui kanal digital./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

Sementara prospek untuk instrumen pendapatan tetap masih relatif tertekan karena efek antisipasi kenaikan suku bunga acuan di AS dan tapering off. Hanya saja, indeks unitlink jenis pendapatan tetap masih mampu mencatat kinerja positif meski tidak sebaik kondisi awal tahun.

Sedikit berbeda, Direktur Keuangan BNI Life, Eben Eser Nainggolan mengatakan produk unitlink yang memberikan imbal hasil yang lebih baik adalah unitlink pendapatan tetap jika dibandingkan dengan jenis unitlink yang lain. 

Jika melihat catatan infovesta, produk unitlink pendapatan tetap BNI Life, Dana Mantap memberikan imbal hasil 10,41% ytd. Lebih tinggi dari rata-rata imbal hasil produk unitlink pendapatan tetap yang hanya sebesar 1,37% ytd.

“Volatilitas pasar obligasi tidak seperti pasar saham sehingga masih memberikan imbal hasil lebih baik, begitu juga jika dibanding dengan unitlink money market yang lebih konservatif,” ujar Eben.

Ke depan, di tengah keadaan pasar masih volatile, Eben bilang kalau pihaknya tetap berusaha agar semua produk unitlink dapat memberikan return yang optimal dalam semua jenis asetnya. 

“Kami telah menyiapkan untilink dengan pilihan strategi yang berbeda-beda; agresif, moderate maupun konservatif dengan masing-masing jenis instrumen investasinya,” imbuhnya.

Meskipun demikian, Eben mengakui ada penurunan untuk pendapatan premi unitlink sebesar 21,3% yoy. Sampai dengan September 2021, pendapatan premi BNI Life sebesar Rp 1,14 triliun.  

Baca Juga: Soal Unitlink, Perusahaan Asuransi Mengaku Sudah Sesuai Prosedur

Tak hanya itu, jumlah pemegang polis di BNI Life per September 2021 pun mengalami penurunan sekitar 3,4% yoy menjadi sekitar 115 ribu polis. Eben bilang hal itu dikarenakan adanya nasabah yang melakukan surrender.

Sedikit berbeda, BRI Life masih mencatat pertumbuhan pemegang polis untuk produk unitlink. Total jumlah pemegang polis unitlink mereka per September 2021 sebanyak 637 ribu, tumbuh lebih dari 30% yoy. 

“Total polis yang lapse dan surrender sekitar 25 ribu polis,” ujar Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila.

Selain itu, pendapatan premi BRI Life hingga September juga tumbuh 30% yoy menjadi Rp 1,7 triliun. Capaian tersebut menyumbang 34,76% dari keseluruhan pendapatan premi di BRI Life yang sebesar Rp 4,89 triliun.

Sementara itu, Iwan bilang produk unitlink milik BRI Life yang paling banyak diminati ialah jenis pendapatan tetap dan saham. Menurutnya, imbal hasil produk unitlink pendapatan tetap masih tergolong bagus sejalan dengan kinerja obligasi saat ini terutama obligasi pemerintah.

“Kalau jenis dana saham mengikuti pergerakan saham khususnya saham-saham blue chip,” pungkasnya.

Selanjutnya: Kasus mis-selling produk asuransi masih ada, pengawasan ketat diperlukan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×