kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Industri asuransi jiwa catat pertumbuhan hasil investasi 1.456% di kuartal III 2019


Senin, 16 Desember 2019 / 21:20 WIB
Industri asuransi jiwa catat pertumbuhan hasil investasi 1.456% di kuartal III 2019
ILUSTRASI. Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon (tengah) bersama Country Chair Million Dollar Round Table (MDRT) Glen Alexander Winata (kiri) dan Committee Chair of MDRT Day Indonesia 2019 Dedy Setio (kanan) saat konfrerensi pers di Jakarta,


Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) pada kuartal III 2019 mencatatkan pertumbuhan yang sangat signifikan dari hasil investasi.

Ketua Dewan Pengurus AJJI Budi Tampubolon mengatakan, peningkatan signifikan pada hasil investasi asuransi jiwa yang tumbuh sebesar 1.456% pada Kuartal III 2019 dibandingkan dengan Kuartal III 2018.

Pada Kuartal III 2018 tercatat sebesar Rp 1,28 triliun menjadi Rp 19,97 triliun di Kuartal III 2019. Hal ini dimungkinkan meningkatnya pemahaman masyarakat atas peran asuransi termasuk sebagai hasil investasi.

Baca Juga: BRI Life luncurkan web series sebagai ajang literasi asuransi

Menurut Budi, hasil investasi tidak hanya didorong berapa banyak uang yang masuk, dan berapa uang yang keluar. Akan tetapi didorong juga dengan berapa harga asetnya. Misalnya aset saham, berapa harga saham saat ini.

Nah di posisi tahun 2019 ini lebih bagus di banding tahun 2018, hanya saja pada tahun ini premi di Kuartal III cukup bagus, namun pendapatan hasil investasinya itu merosot dibandingkan Kuartal I dan Kuartal II.

"Itu dugaan kami bahwa sebagian pemegang polis kami memanfaatkan Kuartal III untuk merealisasikan keuntungan capital gain yang sudah mereka catat di buku polis di Kuartal sebelumnya,"kata Budi kepada Kontan.co.id

Baca Juga: Gagal bayar Rp 12,4 triliun di 2019, ini strategi Jiwasraya lunasi kewajiban

"Sejauh ini didominasikan oleh polis unitlink, sedangkan pemegang polis unitlink ini memiliki instrumen investasinya saham dan reksadana yang memiliki pertumbuhan cukup tinggi saat dibandingkan Kuartal III 2018,"tambahnya.

Sementara itu, untuk portofolio investasinya di Kuartal III 2019 yaitu Reksa dana 34,3%, saham 31,6%, Surat Berharga Negara (SBN) 15,4%, dan Deposito 7,4%. Hasil investasi tersebut diyakini AAJI sudah terpenuhi dari aturan cara berinvestasi semua industri asuransi jiwa.

Besaran porsi masing-masing instrumen investasi juga sudah diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK melalui Peraturan OJK Nomor 27/POJK.05/2018 tentang Perubahan POJK Nomor 71/POJK.05/2016 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.

Dalam Pasal 11 ayat (1) POJK tersebut, OJK mengatur bahwa investasi di deposito berjangka paling tinggi adalah 20% dari total investasi. Sementara itu, batas maksimal investasi di sertifikat deposito adalah 50%, saham 40%, dan reksadana 50% dari total investasi.

Baca Juga: Jual saham Jiwasraya Putra ke investor, Jiwasraya tawarkan captive market

"Kalau kita deposito di bank tertentu karena dipandang oleh OJK ini sebenarnya boleh saja. Namun dalam perhitungan admisi faktor risikonya sangat rendah. kalo mencari bank lain bisa jadi faktor risikoya bisa lebih tinggi," jelas Budi.

Menurut Budi, perhitungan admisinya berbeda setiap bank. "Boleh juga beli surat utang dari manapun boleh, tapi kalo dari pemerintah dipandang faktor risikonya kecil sekali. kalo dari perusahaan swasta yang triple A faktor risikonya kecil, double A faktor risikonya naik, tetapi perusahaan harus siap siap admisinya nanti rendah,"jelas Budi.

"bagaimana dengan saham ? boleh dari saham yang di luar likuiditas, tapi faktornya risikonya tinggi. Semua diperbolehkan, namun komposisinya dari setiap perusahaan dibatasi dan tergantung bagaimana kinerja emiten tersebut dan bagaima kinerjanya dari penerbit obligasi tersebut karena faktor risikonya berbeda. perusahaan asuransi harus berhati-hati dalam investasinya, harus jaga komposisinya serta kualitas perusahaan yang dimana kita menempatkan uang,"tambahnya.

Sedangkan di Kuartal IV, AAJI melihat adanya pertumbuhan positif lagi seperti di Kuartal III 2019. "kita tidak melihat adanya isu besar capital market kita untuk Kuartal IV ini. untuk tahun depan kita berharap dapat tumbuh tidak jauh seperti saat ini atau sedikit tumbuh itu lebih baik.,"Jelasnya.

Baca Juga: Pertumbuhan Unitlink Saham Negatif, Pendapatan Tetap Paling Moncer premium

Perusahaan asuransi jiwa Taspen Life membukukan hasil investasi sebesar Rp205 miliar atau tumbuh hingga 18,68% dibandingkan periode sebelumnya yang membukukan hasil investasi sebesar Rp172 miliar.

Direktur Utama Taspen Life Maryoso Sumaryono mengatakan, pertumbuhan hasil investasi terutama dari pertumbuhan dana investasi yang perusahaan dapat dari premi, dan pengelolaan investasi yang prudent.

Adapun Pendapatan premi di kuartal III 2019 mencapai Rp 1,17 triliun, pertumbuhan lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun lalu untuk periode sama sebesar Rp369 miliar.

Baca Juga: Unitlink pendapatan tetap bukukan imbal hasil positif 6,94 hingga November 2019

Kenaikan premi tersebut disumbang oleh pertumbuhan premi asuransi kumpulan sebesar 204,45% dan premi asuransi individu yang meningkat sebesar 300,45% dari tahun lalu.

“Hal yang mendorong keberhasilan Taspen Life di kuartal III 2019 ini, selain adanya perluasan pangsa pasar, Taspen Life terus meningkatkan sinergi dengan induk perusahaan,” ujar Maryoso Sumaryono kepada Kontan.co.id

Baca Juga: Raih capaian positif di 2019, Capital Life yakin jangkau seluruh Indonesia pada 2020

Sementara hasil investasi perusahaan sudah sesuai dengan peraturan OJK Nomor 27/POJK.05/2018. Namun Maryoso enggan menjelaskan secara detail besaran masing-masing kontribusi portofolio investasinya.

Namun demikian, Maryoso berharap di Kuartal IV ini perusahaan berhasil mempertahankan pertumbuhan yang dialami pada Kuartal III 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×