kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Industri Fintech Lending Merugi Sejak Awal 2024, Apa yang Terjadi?


Jumat, 03 Mei 2024 / 16:23 WIB
Industri Fintech Lending Merugi Sejak Awal 2024, Apa yang Terjadi?
ILUSTRASI. Peer to Peer Lending.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tendi Mahadi

Untuk bisa meraih laba, Indra menerangkan pihaknya akan tetap menjalankan rencana bisnis dengan sebaik-baiknya seperti saat ini. Selain itu, terus adaptif dan melihat potensi maupun opportunity yang ada di pasar dengan segala upaya, kolaborasi, dan kerja sama. 

"Kami berupaya untuk terus meningkatkan pelayanan kami agar menjadi yang terbaik untuk memuaskan customer. Kami yakin dengan memberikan pelayanan yang optimal dan prima bisa membangun hubungan yang baik dengan customer yang akhirnya membuat customer percaya kepada Maucash dan loyal," ungkapnya.

Menurut Indra, melalui cara tersebut, dapat meningkatkan transaksi di Maucash dan meningkatkan laba perusahaan. Sejak berdiri sampai saat ini, Indra menyebut Maucash telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 5 triliun. Adapun TKB90 perusahaan pada 2 Mei 2024 sebesar 95,6%.

Di sisi lain, Pengamat sekaligus Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda menyampaikan salah satu penyebabnya memang adanya aturan baru terkait penurunan suku bunga dari 0,4% menjadi 0,3% untuk fintech lending sektor konsumtif dan 0,1% untuk fintech sektor produktif. 

"Penurunan tersebut membuat laba pasti akan terkikis," ujarnya kepada Kontan, Kamis (2/5).

Nailul mengatakan dalam menurunkan biaya manfaat juga harus penuh pertimbangan. Dia bilang jangan sampai lender kabur gara-gara manfaat yang diterima berkurang tajam. 

Oleh karena itu, Nailul berpendapat efek penurunan suku bunga harus diperhatikan secara proporsional oleh OJK. Berdasarkan hal tersebut, dia bilang OJK bisa mengambil keputusan untuk menurunkan kembali, menahan, atau menaikkan lagi suku bunga guna menjaga industri fintech lending

"Saya rasa akan sulit untuk untung pada tahun ini," kata Nailul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×