kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini perkembangan transaksi remitansi di BRI, Bank Mandiri dan BCA


Senin, 28 September 2020 / 19:01 WIB
Ini perkembangan transaksi remitansi di BRI, Bank Mandiri dan BCA
ILUSTRASI. Transaksi bisnis remitansi perbankan masih naik walau ada pandemi


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi bisnis remitansi perbankan atau pengiriman uang dari dan keluar negeri mengalami tekanan akibat pandemi Covid-19.  Meski begitu, transaksi remitansi masing-masing bank cukup beragam dan sebagian masih mampu mencatatkan pertumbuhan.

Salah satu yang masih berhasil menorehkan pertumbuhan transaksi di tengah tekanan pandemi adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). Bank ini mencatatkan pertumbuhan jumlah dan volume transaksi remitansi hingga Agustus 2020 lebih tinggi dari peningkatan yang terjadi per Juni 2020.

SEVP Treasury & Global Services BRI Listiarini Dewajanti mengatakan, secara koridor memang terjadi penurunan transaksi dari Malaysia saat negara tersebut melakukan lockdown. Namun, remitansi dari pekerja migran Indonesia di negara lain seperti Korea, Jepang, dan Arab Saudi naik cukup besar.

Per Juni 2020, jumlah transaksi remitansi BRI tumbuh 102% dengan volume transaksi meningkat 129%. "Kenaikan per Agustus masih lebih tinggi," ujar Listiarini pada Kontan.co.id, Senin (28/9).

Baca Juga: Meski terdampak pandemi, bisnis remitansi bank plat merah tetap positif

Untuk mendorong transaksi remitansi sampai akhir tahun, BRI akan mengedepankan digitalisasi, baik digitalisai platform remmittances milik bri sendiri atau BriFast menjadi Brifast mobile maupun lewat kerjasama dengan counterparts yang berbasis digital.

Dengan begitu, akses ke BriFast Remmittance akan semakin luas dan cepat dengan biaya yang lebih murah. Saat ini layanan BriFast dapat diakses melalui 9.500 outlets counterparts yg tersebar di berbagai negara.

Namun dengan digitaliasi itu, pendapatan fee dari remitansi akan turun karena biaya yang dibebankan kepada nasabha akan lebih murah. Oleh karena itu, BRI hanya menargetkan fee based income dari bisnis ini sebesar tumbuh single digit sampai ujung tahun.

Sementara, Bank Mandiri mencatatkan penurunan jumlah transaksi remitansi outgoing nasabah retail sebesar 20% per Agustus 2020 dan incoming turun 40%. Dari sisi volume transaksi turun sebesar 10% baik outgoing dan incoming

Evi Dempowati,  SVP Retail Deposit Product & Solution Bank Mandiri mengatakan, tren penurunan tersebut sudah dimulai sejak bulan Februari 2020, saat mulai diberlakukannya pembatasan sosial. Untuk negara tujuan transaksi outgoing dengan penurunan terbesar adalah Singapura, China, AS dan Hong Kong.  Sedangkan untuk negara asal dengan penurunan terbesar dari sisi transaksi incoming berasal dari AS, Singapura dan Arab Saudi.

"Penurunan jumlah transaksi juga berimbas pada penurunan fee based income dari remitansi nasabah retail hingga mencapai sekitar 15% secara year on year (YoY)," kata Evi.

Baca Juga: Pemerintah buka kembali penempatan pekerja migran




TERBARU

[X]
×