kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini upaya Mandiri Syariah mempercantik diri sebelum IPO


Kamis, 29 November 2018 / 20:32 WIB
Ini upaya Mandiri Syariah mempercantik diri sebelum IPO
ILUSTRASI. SERAGAM BARU GARDA DEPAN MANDIRI SYARIAH


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - CIREBON. PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) mempersiapkan diri untuk menawarkan saham ke publik atau Initial Public Offering (IPO). Namun sebelum melakukan aksi korporasi ini, Mandiri Syariah akan mempercantik diri.

Komisaris Utama Mandiri Syariah Mulya E Siregar ingin tahun depan Mandiri Syariah mempersiapkan diri jelang IPO. Mulai dari kesiapan dalam menjalankan sustainable finance. Tak heran, sebagai bank kelompok BUKU 3, Mandiri Syariah harus menjalankan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan(POJK) nomor 51 tahun 2017.

"Non performing financing (NPF) juga. Kita ingin sebisa mungkin NPF bawah 3%. IPO, buku kita harus cantik dahulu. Selain itu digital banking kita juga udah siap. Mudah-mudahan kita perkirakan 2019 itu semua selesai," ujar Mulya di Cirebon, Rabu (29).

Mulya menambahkan, bila semua hal ini selesai, barulah Mandiri Syariah mengambil langkah berikutnya untuk IPO. Apalagi, PT Bank Mandiri Tbk sebagai induk sudah memberikan sinyal untuk Mandiri Syariah melakukan IPO.

Mulya menilai pentingnya IPO bagi bank syariah berkaitan dengan kepercayaan. Bila IPO maka bank syariah akan semakin terpercaya. Tidak hanya diawasi oleh regulator yakni OJK dan Bank Indonesia, juga oleh masayarat sebagai pemegang saham. Imbasnya perusahaan akan menjadi lebih baik.

Ambisi Mandiri Syariah dalam menekan NPF tak terlepas dari sejarah para bank syariah melakukan ekspansi pembiayaan secara cepat pada 2010. Alhasil pada NPF bank syariah sempat menyentuh angka 7%. Begitupun dengan Mandiri Syariah per September 2015, NPF berada di posisi 6,89%.

Pada September 2018, NPF Mandiri Syariah membaik menjadi 3,6%. Guna mencapai target NPF di bawah 3%, manajemen sudah menyiapkan berbagai strategi.

Direktur Mandiri Syariah Putu Rahwidhiyasa bilang pihaknya melakukan penagihan secara intensif sembari melakukan restrukturisasi pembiayaan. Meski tidak merinci besaran restrukturisasi pembiayaan, Putu bilang perbaikan NPF juga terjadi lantaran nasabah melakukan pelunasan.

Selain menekan NPF, Mandiri Syariah akan terus melakukan ekspansi pembiayaan. Tahun depan, Putu memproyeksi pertumbuhan pembiayaan mencapai 11% year on year (yoy). Hingga September 2018, realisasi pertumbuhan pembiayaan sebesar 11,11% yoy menjadi Rp 65,24 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×