Reporter: Astri Kharina Bangun |
JAKARTA. Mekanisme interkoneksi dan interoperabilitas uang elektronik alias e-money masih terus digodok Bank Indonesia (BI) bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika. Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas mengungkapkan standarisasi interkoneksi dan interoperabilitas e-money diharapkan bisa rampung tahun ini.
"Tidak gampang membuat standardisasi karena bukan hanya standar teknologinya, melainkan bisnisnya juga. Sekarang antara bank dan perusahaan telekomunikasi saja tingkat keamanannya bisa beda. Ke depan harus sama," ujar Ronald, Senin (12/3).
Meski belum dapat membeberkan lebih rinci mengenai standar yang tengah disusun, namun Ronald menekankan dengan interkoneksi nantinya setiap penerbit e-money (bank) tidak bisa lagi memonopoli transaksi. Artinya, interkoneksi dan interoperabilitas bukan berarti hanya satu kartu yang diterbitkan untuk segala macam transaksi.
"Tidak bisa (monopoli) dan tidak jadi satu kartu," kata Ronald.
Sekedar mengingatkan, November 2011 silam BI bersama Kementerian Perhubungan dan Kementerian Komunikasi telah membuat nota kesepahaman terkait penggunaan e-money di sektor transportasi.
Di sektor transportasi, beberapa bank yang memiliki e-money transportasi antara lain Bank DKI dengan kartu prabayar Trans Jakarta bertitel JakCard dan E-Toll Card yang dikeluarkan Bank Mandiri. Namun, belum ada interkoneksi dan interoperabilitas antar penyelenggara jasa tersebut. Nasabah di luar bank DKI ataupun Bank Mandiri tidak bisa menggunakan fasilitas tersebut.
Ronald optimistis dengan penerapan interkoneksi yang ditargetkan bisa dirintis mulai 2013, penggunaan e-money bakal kian meningkat.
Berdasarkan data BI, transaksi uang elektronik Januari 2012 melonjak 73,4% menjadi Rp 111,270 miliar dibandingkan Januari 2011 sebesar Rp 64,164 miliar. Sementara itu dari segi volume, transaksi meningkat 59,75% dari 2,339 juta transaksi pada Januari 2011 menjadi 4,543 juta transaksi pada Januari 2012. Masih pada periode serupa, jumlah uang elektronik beredar meningkat sebanyak 72,6% menjadi 14,545 juta kartu pada Januari 2012 dari 8,428 juta kartu pada Januari 2011.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News