kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jalanan sepi gara-gara WFH, transaksi e-money perbankan turun signifikan


Selasa, 31 Maret 2020 / 16:13 WIB
Jalanan sepi gara-gara WFH, transaksi e-money perbankan turun signifikan
ILUSTRASI. Foto udara suasana jalan tol dalam kota dan Jalan Letjen Gatot Subroto?di kawasan Semanggi, Jakarta, Senin (23/3/2020) siang. Jalanan sepi gara-gara WFH, transaksi e-money perbankan turun signifikan. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi uang elektronik berbasis kartu alias e-money mulai terpukul dampak penyebaran virus corona (Covid-19). Apalagi, saat ini pemerintah dan sebagian besar perusahaan telah menggaungkan kebijakan work from home (WFH). 

Praktis, hal ini berdampak pada menurunnya mobilitas masyarakat, padahal mayoritas transaksi e-money di Tanah Air bersumber dari pembayaran gerbang tol.

Baca Juga: Hari ini Jiwasraya mulai cicil dana pemegang polis tradisional senilai Rp 470 miliar

Beberapa bank pemain bisnis kartu uang elektronik pun mengamini hal tersebut. PT Bank Mandiri Tbk misalnya, yang menyatakan penurunan transaksi eMoney Bank Mandiri mulai terasa sejak diberlakukannya anjuran WFH dan social distancing dan physical distancing

Senior Vice President Transaction Banking and Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyu mengatakan pada pekan ketiga bulan Maret 2020 rata-rata transaksi harian eMoney menurun sekitar 8%-10% dibandingkan dua pekan sebelumnya. 

"Pada pekan keempat penurunan transaksi masih terus terjadi dengan semakin banyaknya masyarakat yang memilih untuk tinggal di rumah," terangnya kepada Kontan.co.id, Senin (30/3) malam.

Meski begitu, Thomas mengatakan hal tersebut memang tidak dapat terelakan. Pun, sejalan dengan pemerintah, Bank Mandiri lebih fokus untuk mendorong pencegahan penyebaran pandemi Covid-19. 

Baca Juga: Penyertaan modal Rp 60 triliun dari anggota holding BUMN asuransi dialihkan ke Bahana

Lagipula, sebagai substitusi menurunnya transaksi kartu uang elektronik, nasabah kini beralih untuk bertransaksi melalui layanan e-channel Bank Mandiri khususnya layanan mobile dan internet banking (Mandiri online). "Transaksinya meningkat, baik untuk pengguna individu maupun bisnis," sambungnya.

Kendati tidak merinci, menurut Thomas memang terjadi lonjakan transaksi perbankan secara daring. Dus, perseroan pun sudah melakukan persiapan dengan memperbanyak server layanan untuk menerima akses dari nasabah serta tetap menjaga ketersediaan layanan melalui data cendder (DC) dan disaster recovery center (DRC).

Senada, VP e-channel PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Fajar Kusuma Nugraha mengakui kalau transaksi kartu uang elektronik perseroan yakni TapCash BNI sangat terdampak secara signifikan sejak adanya anjuran dari Presiden dan beberapa Gubernur tentang pembatasan aktivitas di luar rumah.

Baca Juga: Telah temukan pemenang, investor siap masuk ke Jiwasraya Putra

Menurut catatan perseroan, transaksi TapCash sejak Februari 2020 memang terlihat menurun hampir 10%. "Prediksi saat di bulan Maret diberlakukan WFH dan karantina wilayah nantinya akan turun sampai dengan 30% dari sebelumnya," pungkasnya.

Bank berlogo 46 ini mengaku tidak terlalu khawatir lantaran hal tersebut memang bagian dari upaya pemerintah untuk menekan potensi penularan Covid-19. Pun, sekarang hampir seluruh bank tengah berusaha untuk mendorong transaksi online atau digital, seperti mobile banking, SMS banking dan internet banking.

Sebelumnya, BNI memang mencatat sepanjang Januari hingga minggu ketiga bulan Maret, transaksi mobile banking BNI tumbuh 65% dibandingkan kuartal I-2019. Nominal transaksinya juga tercatat meningkat sebesar 64% secara year on year (yoy).

Baca Juga: BUMN Karya bayar DP pembelian citos ke Jiwasraya sebesar Rp 1,4 triliun sejak 2018

Hingga penghujung tahun, BNI menargetkan transaksi mobile banking terus melesat hingga 78,9% dari tahun 2019. Demi mendukung mobilitas nasabah yang padat, bank ini fokus untuk memberikan kemudahan dalam menggunakan BNI Mobile Banking.

Malah berbeda, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) bilang terkait penyebaran virus Covid-19 transaksi uang elektronik Flazz BCA belum ada perubahan signifikan. Direktur BCA Santoso Liem menyebut akan memantau lebih dulu dampak dari penyebaran Covid-19 terhadap transaksi uang elektronik. 

Adapun, per akhir 2019 lalu transaksi Flazz tercatat meningkat 59,3% secara yoy dengan nilai transaksi mencapai Rp 7 triliun.

Baca Juga: Lima BUMN Karya beli aset Asuransi Jiwasraya

Sebagai gambaran informasi, merujuk data Bank Indonesia per Februari 2020 total volume transaksi uang elektronik tercatat sebesar 431,46 juta transaksi. Jumlah ini menurun dari bulan Januari 2020 yang mencapai 457,94 juta transaksi. 

Begitu pula dari sisi nominal transaksi, per Februari 2020 BI mencatatkan total transaksi sebesar Rp 15,17 triliun, turun drastis dari bulan sebelumnya sebesar Rp 15,87 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×