Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo) menyebut ada sejumlah tantangan yang harus diwaspadai di lini bisnis asuransi marine cargo.
Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo Brellian Gema mengatakan salah satunya, yakni daya beli yang mengalami naik-turun di Indonesia.
"Dengan demikian, berimbas terhadap kinerja pengiriman barang. Sebaliknya, apabila daya beli masyarakat tumbuh, tentu pasar asuransi marine cargo akan naik signifikan," kata Gema kepada Kontan, Jumat (19/7).
Selain itu, Gema menyebut lalu lintas perdagangan atau ekspor-impor juga mempunyai andil dalam berjalannya bisnis marine cargo. Mau tidak mau, dia bilang faktor geopolitik menjadi salah satu hal yang mempengaruhi juga.
Meskipun demikian, dari sekian banyak tantangan yang ada, Gema menilai pemerintah Indonesia sudah membantu pertumbuhan asuransi marine cargo melalui regulasi yang dikeluarkan sejak 2018. Regulasi itu mengatur kewajiban penggunaan asuransi dalam negeri untuk kegiatan ekspor barang.
Untuk prospek tahun ini, Gema melihat potensi asuransi marine cargo masih bagus. Hal itu terbukti dari peningkatan pencapaian perusahaan per Mei 2024. Selain itu, dia meyakini pada Semester II-2024, asuransi marine cargo diperkirakan akan kembali naik signifikan.
Adapun Asei mencatatkan pertumbuhan terkait pendapatan premi dari lini bisnis asuransi marine cargo per Mei 2024. Gema mengatakan per Mei 2024, pendapatan premi asuransi marine cargo perusahaan mencapai Rp 20,7 miliar.
"Nilai itu tumbuh 6,97%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya," ujarnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), asuransi marine cargo membukukan pendapatan premi sebesar Rp 1,76 triliun pada kuartal I-2024. Nilai itu tumbuh 18,6% secara Year on Year (YoY).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News