kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemanapun uang Indosurya mengalir, PPATK akan mengejarnya..


Jumat, 12 Juni 2020 / 01:17 WIB
Kemanapun uang Indosurya mengalir, PPATK akan mengejarnya..
ILUSTRASI. Penutupan operasional kantor Indosurya Koperasi Simpan Pinjam terkait pemberlakuan Pembatasan Sosial berskala Besar (PSBB) terkait penanggulan penyebaran Covid-19 BSD Tangerang, Selasa (28/4). Gagal bayar yang terjadi Koperasi Simpan Pinjam Indosurya Cipt


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Lamgiat Siringoringo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terus menelusuri aliran dana Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya Cipta.

Kepala PPATK Dian Ediana Rae bilang, pihaknya akan telusuri kemanapun aliran uang (follow the money) koperasi, bahkan sampai ke luar negeri. "Pada prinsipnya, kerja kami kan follow the money, tergantung kerumitan transaksi," kata Dian, Kamis (11/6).

Walaupun, kata dia, pemeriksaan transaksi di luar negeri akan memakan waktu lebih lama. Sebab, harus menunggu respon dari lembaga intelijen di sektor keuangan dari negara tersebut.

Baca Juga: Nasabah minta Indosurya bayar uang muka dan cicilan paling lama lima tahun

Namun ia tidak bisa memastikan kapan penelusuran dan pemeriksaan dana Indosurya rampung karena bergantung kerumitan dalam mengindentifikasi transaksi.

Sebelumnya, PPATK juga sudah menyerahkan hasil pemeriksaan tahap pertama ke Bareskrim. Terkait detil hasil pemeriksaan, Dian menyerahkan selurunya ke kepolisian untuk menjelaskan.

Kepolisian masih melakukan penyidikan dan pengembangan khususnya melacak dugaan aset yang dimiliki kedua tersangka hingga ke luar negeri.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Brigadir Jenderal Helmy Santika mengatakan, Bareskrim banyak menerima masukan terkait ke mana saja aset tersangka itu berada

“Sampai dengan saat ini, masih didalami terkait aset yang diduga berada di luar negeri. Banyak yang memberi masukan namun masih perlu didalami dan diteliti kebenarannya,” katanya.

Untuk menelusuri aset tersebut, Bareskrim membuka kemungkinan menggandeng negara lain, tempat aset itu berada. Kini, Bareskrim juga sudah menggandeng PPATK untuk melacak aset para tersangka.

Kepolisian telah menetapkan dua tersangka dalam kasus dugaan penipuan ini. Dua tersangka tersebut adalah mantan Ketua Pengurus KSP Indosurya Henry Surya (HS) dan Managing Director KSP Indosurya Suwito Ayub (SA).

Sejak ditetapkan tersangka awal Mei lalu, pihak kepolisian belum menahan dua tersangka. Helmy juga masih irit bicara kenapa kedua tersangka tidak segera ditahan.

Meski demikian, keduanya sudah dicegah pergi ke luar negeri dalam kurun waktu tertentu selama masa penyidikan berlangsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×