kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Kinerja Bank Swasta Lebih Unggul dari BUMN pada Semester I-2025


Kamis, 31 Juli 2025 / 22:27 WIB
Kinerja Bank Swasta Lebih Unggul dari BUMN pada Semester I-2025
ILUSTRASI. Kredit Perbankan: Teller menghitung uang di Hana Bank, Jakarta, Senin (13/1/2025). Menutup periode semester I-2025, industri perbankan mencatatkan kinerja keuangan yang terbilang cukup variatif diman bank swasta ungguli BUMN.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

Sementara bank negara tetap penting dalam konteks pembangunan nasional, namun dari sisi return dan efisiensi, bank swasta masih lebih unggul untuk saat ini,” ujar Ekky.

Sementara itu, Direktur Utama BRI Hery Gunardi pun menegaskan bahwa pihaknya selalu mengambil peran penting dalam mendukung keberpihakan pada sektor produktif dan juga ekonomi kerakyatan.

Dalam hal ini termasuk program-program prioritas pemerintah yang menyasar perekonomian kerakyatan.

Adapun, program-program pemerintah yang telah didukung oleh BRI, antara lain penyaluran KUR yang sudah mencapai Rp 83 triliun, penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU), Program Koperasi Desa Merah Putih hingga kredit rumah subsidi yang sudah sekitar Rp 13 triliun.

Baca Juga: Menakar Arah Pergerakan Saham Perbankan Jelang Pemaparan Kinerja Semester I-2025

“BRI tidak hanya tumbuh secara sehat, tapi juga mendukung keberpihakan pada sektor produktif dan juga ekonomi kerakyatan. Ke depan, BRI akan terus menjaga kualitas asetnya dan meningkatkan pertumbuhan secara berkelanjutan,” ujar Hery.

Sementara itu, Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengungkapkan bahwa salah satu kunci utama dalam strategi menjaga profitabilitas adalah faktor manajemen biaya yang dinilai sangat penting. 

Menurutnya, faktor tersebut mampu berdampak pada kualitas aset yang baik dan pada akhirnya membuat bank tidak perlu mengeluarkan beban untuk pencadangan terlalu banyak. Di mana, NPL dari CIMB Niaga masih di kisaran 1,88%.

“Kami tahu kapan harus kencangkan ikat pinggang tapi investasi kunci tetap berjalan,” ujar Lani.

Selanjutnya: Kopi Kenangan Luncurkan Gerai Ramah Lingkungan Pertama di Alam Sutera

Menarik Dibaca: Yuk Jalan-jalan, Ini Jadwal KRL Jogja Solo pada Jumat 1 Agustus 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×