Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bank mengaku permintaan kredit properti non subsidi pada tahun ini masih belum terlalu kencang. Hal ini terjadi di tengah pertumbuhan total kredit KPR industri perbankan Oktober sebesar 10,52% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 381,1 trilliun.
Andy Kasih, Direktur Utama Bank Artha Graha mengatakan, permintaan kredit properti non subsidi masih lesu. "Sebagian besar masih disumbang kredit KPR subsidi," kata Andy, Kamis (21/12).
Dengan kondisi properti yang masih lesu, maka Bank Artha Graha tidak banyak masuk ke segmen bisnis kredit properti komersial. Tahun ini, bank lebih aktif menyalurkan kredit KPR subsidi dengan skema FLPP.
Sebagai gambaran, tahun depan Bank Artha Graha akan menyalurkan 10.000 unit KPR subsidi FLPP dengan nominal total Rp 1,1 triliun. Nilai ini meningkat dari posisi 2016 Rp 900 miliar.
Fermiyanti, Direktur Konsumer Bank BJB bilang untuk meningkatkan bisnis KPR komersial bank akan menambah developer dengan peringkat bagus. "Kami mencari pasar dan membuka kerja sama dengan perusahaan kolektif," kata Fermiyanti, Kamis (21/12).
Bank juga akan memberikan bunga murah dengan tenor lebih panjang. Selain itu Bank BJB juga akan bekerja sama dengan lembaga terkait properti seperti SMF dan multifinance KPR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News