Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemampuan nasabah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tercatat kian menurun. Ini tercermin dari rasio kredit macet atau NPL perumahan yang konsisten naik.
Adapun, peningkatan kredit macet paling tampak untuk jenis rumah tapak. Per Oktober 2024, NPL untuk kredit properti rumah tapak berada di level 2,63% dan menjadi yang tertinggi sepanjang tahun ini.
Sementara itu, untuk NPL kredit properti secara keseluruhan ada di level 2,69%. Meski bukan yang tertinggi, tapi angka tersebut meningkat dari bulan sebelumnya di level 2,64%.
EVP Consumer Loan BCA Welly Yandoko bilang kenaikan NPL secara industri saat ini terjadi sejak berakhirnya restrukturisasi Covid-19. Di mana, intervensi kolektibilitas lancar yang dilakukan selama masa pandemi dilepaskan.
Baca Juga: Perbankan Bersiasat Hadapi Peningkatan Kredit Macet KPR
Dalam hal ini, ia lebih melihat bahwa kenaikan NPL terjadi karena recovery industri di sektor atau area tertentu membutuhkan waktu yang lebih lama dari yang diperkirakan. Oleh karenanya, hal ini juga berdampak pada kemampuan bayar nasabah.
Namun, ia menegaskan kondisi di BCA sedikit berbeda dengan industri. Sebab, pada saat ini tren NPL KPR BCA dinilai semakin membaik sejak mengalami puncaknya di kuartal II/2024.
“BCA menargetkan menjaga angka NPL di bawah 1,5% di akhir tahun 2024,” ujar Welly, Selasa (10/12).
Ia menjelaskan keberhasilan menurunkan angka NPL disebabkan KPR BCA secara disiplin melakukan monitoring ketat terhadap kualitas kredit sehingga dapat menyusun strategi dan melakukan tindakan yang cepat dan sesuai.
Baca Juga: Kredit Macet Tinggi Melilit Industri LKM
Sementara itu, Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi bilang ada beberapa hal yang menjadi tekanan bagi masyarakat khususnya yg memiliki fasilitas KPR.