kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   2.000   0,10%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Laju Pertumbuhan DPK 2024 Paling Lambat Dalam Lima Tahun Terakhir


Kamis, 23 Januari 2025 / 14:48 WIB
Laju Pertumbuhan DPK 2024 Paling Lambat Dalam Lima Tahun Terakhir
ILUSTRASI. Laju pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) di tahun 2024 termasuk yang paling lambat di lima tahun terakhir.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permasalahan likuiditas perbankan sepanjang 2024 semakin nyata adanya. Bagaimana tidak, laju pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) di tahun tersebut termasuk yang paling lambat di lima tahun terakhir.

Mengutip laporan uang beredar Bank Indonesia (BI), DPK pada Desember 2024 hanya mencatat pertumbuhan sekitar 3,7% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 8.536,9 triliun. Pertumbuhan sedikit lebih rendah dibandingkan dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 3,8%.

Memang, secara tren, laju pertumbuhan DPK dalam beberapa tahun terakhir ini memang mengalami perlambatan. Dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan DPK tertinggi terjadi pada 2021 yang sebesar 12,1% YoY.

Baca Juga: LPS Tetap Pertahankan Tingkat Bunga Penjaminan Bank Umum di Level 4,25%

Maklum, dalam tahun-tahun tersebut, pandemi Covid-19 memang sedang melanda. Alhasil, pembatasan aktivitas masyarakat menyebabkan simpanan di perbankan tumbuh cukup tinggi.

Adapun, pertumbuhan DPK pada Desember 2024 juga mengalami perlambatan dari bulan sebelumnya. Padahal, pada November 2024, DPK perbankan masih mampu tumbuh 5,8% YoY menjadi Rp 8.493,7 triliun.

Berdasarkan jenis tabungannya, simpanan berjangka masih mendominasi DPK di 2024 dengan senilai Rp 3095,5 triliun atau naik 2,5% YoY. Namun, jika dilihat dari pertumbuhannya, tabungan tercatat tumbuh paling tinggi sekitar 6,4% menjadi Rp 2.861,8 triliun.

Sementara itu, untuk giro justru tercatat mengalami laju pertumbuhan yang sangat melambat. Di Desember 2024, giro hanya tumbuh 2,2%, padahal di bulan sebelumnya, tumbuhnya masih bisa mencapai 8,8% YoY.

Di sisi lain, untuk golongan nasabah, pertumbuhan DPK di 2024 didukung oleh nasabah korporasi. Di mana, pertumbuhannya mencapai 10,6% YoY dengan nilainya sebesar Rp 8.536,9 triliun.

Sebaliknya, nasabah ritel justru mencatatkan penurunan DPK di perbankan hingga 2,8% YoY menjadi Rp 4.041,8 triliun. Penurunan ini juga semakin dalam jika dibandingkan pada bulan November 2024 yang hanya turun 2% YoY.

Baca Juga: BI Rate Turun, Sejumlah Perbankan Optimistis Kinerja Kredit Tumbuh Positif Tahun Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×