Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Di tengah pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang melambat, likuiditas PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) masih dalam kondisi yang terjaga.
Direktur Keuangan Bank Raya Rustarti Suri Pertiwi mengatakan, sampai dengan saat ini Bank Raya masih menjaga kondisi likuiditas yang relatif baik, terlihat dari rasio LDR (Loan to Deposit Ratio) tercatat sebesar 87,78% per Maret 2025.
Ada pun RIM (Rasio Intermediasi Makroprudensial) Bank Raya sebesar 91,31% serta rasio LCR (Liquidity Coverage Ratio) dan NSFR (Net Stable Funding Ratio) masing-masing berada di atas 100%, yaitu 351,18% dan 153,44%.
Terkait pertumbuhan DPK, Bank Raya juga memprioritaskan pertumbuhan dana murah atau CASA (Current Account Saving Account), terutama digital saving. Rustarti mencatat, sampai dengan posisi Maret 2025, dana digital saving Bank Raya tercatat sebesar Rp 1,4 triliun atau tumbuh 55% yoy.
Baca Juga: Bank Raya Catat Pengguna Raya App Meningkat 53,9% Hingga Mei 2025
Rustarti menjelaskan mengenai tantangan yang dihadapi Bank Raya dalam menumbuhkan digital saving, yakni kemampuan untuk terus berinovasi dan menghadirkan produk yang relevan dengan kebutuhan nasabah dan masyarakat.
"Saat ini Bank Raya telah memiliki berbagai opsi produk, baik digital saving melalui Raya App yang juga menawarkan beragam opsi untuk pengelolaan keuangan seperti fitur Saku personal dan Saku Bisnis, juga pengelolaan keuangan secara kolektif melalui Saku Bareng," tutur Rustarti kepada Kontan, Rabu (16/7).
Disamping itu Raya App juga menyediakan opsi untuk menabung jangka panjang dengan tenor yang lebih fleksibel seperti Saku Jaga dengan bunga s/d 6% per tahun.
Guna menjaring nasabah baru dan meningkatkan DPK, selain dengan terus berinovasi menciptakan produk dan layanan yang relevan dengan kebutuhan nasabah, Bank Raya juga melakukan optimalisasi sinergi di ekosistem BRI Group.
Serta aktif mendorong perluasan customer experience untuk berbagai produk seperti QRIS Bisnis dan Saku Bisnis melalui cluster-cluster komunitas pelaku usaha di berbagai daerah.
Sejalan dengan semakin bertumbuhnya bisnis industri perbankan digital serta kemudahan yang dimiliki bank digital, Bank Raya melihat makin bertumbuhnya transaksi berbasis bank digital di masyarakat.
Dengan mempertimbangkan ekosistem Bank Raya saat ini berada di dalam BRI Group yang merupakan salah satu market leader di bisnis UMKM di Indonesia, maka Bank Raya berusaha mengoptimalkan potensi sinergi dengan konsisten terus mengembangkan berbagai produk digital yang berkarakteristik faster, shorter, dan smaller yang sesuai dan relevan untuk kebutuhan segmen UMKM.
"Adapun segmen yang disasar oleh bank digital cukup beragam mulai dari Mikro, Kecil, Ritel sampai dengan Menengah, dengan tujuan penggunaan baik untuk konsumtif maupun produktif," kata Rustarti.
Baca Juga: Bank Raya (AGRO) Dapat Restu Buyback Saham Senilai Rp 20 Miliar
Selanjutnya: KLH Minta Pemkab Bogor Cabut Izin Lingkungan 8 Usaha Wisata di Puncak
Menarik Dibaca: Depo Bangunan Gelar Undian dengan Total Hadiah Rp 16 Miliar hingga 2026
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News