kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lima fakta baru Asabri: Investasi berkinerja jeblok, hingga ada nama Benny Tjokro


Selasa, 14 Januari 2020 / 04:59 WIB
Lima fakta baru Asabri: Investasi berkinerja jeblok, hingga ada nama Benny Tjokro
ILUSTRASI. Kantor dan pelayanan PT ASABRI (Persero) di Jakarta. KONTAN/Muradi/2018/12/19


Reporter: Dityasa H Forddanta, Ferrika Sari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asabri akhirnya buka suara terkait kondisi keuangan perusahaan. Asuransi sosial milik prajurit TNI dan anggota Polri ini mengakui, hasil investasi perusahaan mengalami penurunan nilai karena kondisi pasar modal yang cenderung fluktuatif.

“Sehubungan dengan kondisi pasar modal di Indonesia, terdapat beberapa penurunan nilai investasi Asabri yang bersifat sementara. Namun demikian, manajemen Asabri memiliki mitigasi untuk memulihkan penurunan tersebut,” kata Direktur Utama Asabri Sonny Widjaja, dalam keterangan pers, Senin (13/1).

Seperti apa faktanya? Silakan disimak.

1. Berinvestasi di 13 saham 

Saham-saham yang menjadi portofolio PT Asabri (Persero) kurang menunjukkan pergerakan yang prima. Berdasarkan penulusuran Kontan.co.id, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini melakukan investasi di setidaknya 13 saham yang kebanyakan merupakan saham lapis ketiga (third liner).

Baca Juga: Asabri: Pembayaran klaim berjalan normal

Dari 13 saham tersebut, hampir semuanya memberikan return yang negatif sepanjang 2019. Bahkan, ada yang ambles hingga 95,8%. 

Daftar ke-13 saham itu antara lain: 
1. FIRE
Kepemilikan saham : 15,57%
Harga 2019 : Rp 326
Return : -95.80%

2. SMRU
Kepemilikan saham : 6,61%
Harga 2019 : Rp 50
Return : - 92,31%

Baca Juga: Portofolio saham milik Asabri berkinerja jeblok, ini kata analis

3. POLA
Kepemeilikan saham : 7,65%
Harga 2019 : Rp 262
Return : -88,10%

4. INAF
Kepemilikan saham : 13,91%
Harga 2019 : Rp 870
Return : -86,62

5. NIKL
Kepemilikan saham : 10,3%
Harga 2019 : Rp 675
Return : -81,25%

Baca Juga: BCA jajaki kerjasama dengan WeChat Pay dan Alipay

6. PCAR
Kepemilikan saham : 25,13%
Harga 2019 : Rp 1.100
Return : -79,44%

7. IIKP
Kepemilikan saham : 5,44%
Harga 2019 : Rp 50
Return : 79,10%

8. MYRX
Kepemilikan saham : 5,40%
Harga 2019 : Rp 50
Return : -57,90%

9. PPRO
Kepemilikan saham : 5,33%
Harga 2019 : Rp 68
Return : - 41,88%

10. HRTA
Kepemilikan saham : 5,26%
Harga 2019 : Rp 200
Return : - 34,60%

11. ICON
Kepemilikan saham : 5,02%
Harga 2019 : Rp 68
Return : -30,61%

12. BBYB
Kepemilikan saham : 20,13%
harga 2019 : 284
return : 0%

13. SDMU
Kepemilikan saham : 18,06%
harga 2019 : Rp 50
return : 0%

Baca Juga: Nasabah Jiwasraya khawatir pembentukan pansus tak jamin pengembalian dana nasabah

2. BPKP akan mengaudit Asabri

Anggota III Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Achsanul Qosasi mengatakan, audit investigasi terhadap PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau Asabri (Persero) akan dilakukan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Audit investigasi Asabri oleh BPKP ini atas permintaan Kementerian Badan Usaha Milik Negera (BUMN).

"Saat ini yang masuk ke Asabri melakukan audit investigasi adalah BPKP, sesuai dengan permintaan dari kementerian BUMN," ujar Achsanul kepada Kontan.co.id, Senin (13/1).

Sebelumnya, BPK sendiri sudah melakukan audit ke Asabri pada tahun 2016. Saat melakukan audit Asabri, Achsanul menyatakan, pihaknya juga sambil melakukan audit terhadap PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

Baca Juga: Asabri koleksi 13 saham emiten ini, ada yang minus 95% hingga saham gocap

Dari laporan hasil pemeriksaan (LHP) BPK tersebut, ditemukan bahwa Asabri tidak melakukan pengelolaan investasi secara efektif dan efisien pada penempatan instrumen saham dan reksadana. Oleh karena itu, BPK meminta Asabri memperhatikan atau mengganti ke instrumen saham dan reksadana yang lebih baik serta likuid.

"Hasil audit oleh BPK sudah diserahkan ke BUMN dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)," kata Achsanul.

3. Ada nama Benny Tjokro di kasus Asabri

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta Direktur Utama PT Hanson International Tbk (MYRX)  Benny Tjokrosaputro dan Presiden Komisaris PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) Heru Hidayat untuk melunasi hutang di Asabri.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengungkapkan, kedua orang tersebut mempunyai utang jual beli saham dengan Asabri. Untuk saat itu, nilai utang mereka kepada Asabri masih dihitung.

Baca Juga: Mengaku bukan pengawas Asabri, OJK akan koordinasi dengan Kemenkeu

“Kami harapkan kedua orang ini memenuhi pertanggung jawaban ke hutang-hutang Asabri. Hal ini sebagai pembenahan yang terjadi untuk Asabri,” kata Arya, di Jakarta, Senin (13/1).

Untuk saat ini, pihaknya masih mempelajari kondisi keuangan Asabri, khususnya terkait pengelolaan investasi memang ditemukan instrumen investasi saham yang tidak bagus sehingga perlu dibenahi.

4. Pembayaran klaim Asabri berjalan normal

PT Asabri buka suara terkait fokus publik yang kini mulai bergeser ke asuransi untuk para prajurit tersebut.

Sonny Wijaya, Direktur Utama Asabri menjelaskan, operasional Asabri terutama penerimaan premi, pelayanan dan pembayaran klaim berjalan dengan normal dan baik.

"Asabri dapat memenuhi semua pengajuan klaim tepat pada waktunya," ujar Sonny dalam keterangan, Senin (13/1).

Dia tak menampik soal dampak turunnya sejumlah saham di pasar modal Indonesia. Namun, dampak terhadap penurunan nilai investasi Asabri dia yakini hanya bersifat sementara.

Sonny juga memastikan, manajemen Asabri memiliki mitigasi risiko untuk memperbaiki penurunan tersebut. "Dalam penempatan investasi, kami senantiasa mengedepankan kepentingan perusahaan sesuai dengan kondisi yang dihadapi," imbuhnya.

Dia menambahkan, Asabri selalu mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik atawa good corporate governance (GCG) yang baik serta peraturan perundang-undangan.

5. Direksi Asabri bakal dirombak

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan berkonsultasi dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menko Polhukam Mahfud MD terkait perombakan jajaran direksi Asabri.

Baca Juga: YLKI pertanyakan motif DPR membentuk pansus Jiwasraya

“Makanya kami konsultasi dengan temen-temen Kementerian Pertahanan dan Menteri teknis terkait untuk diajak komunikasi,” kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Senin (13/1).

Untuk saat ini, pihak memilih berkomunikasi lebih dulu dengan kedua lembaga untuk mencari solusi penyehatan Asabri baru kemudian merombak manajemen Asabri. 

Namun ia belum bisa memastikan kapan pertemuan tersebut akan berlangsung.

Arya memastikan, kinerja Asabri memang merugi namun belum mau mengungkapkan berapa nilainya. Meski merugi, kegiatan operasional di perusahaan masih berjalan normal khususnya untuk pembayaran klaim prajurit TNI dan anggota Polri.

Baca Juga: BPKP akan lanjutkan audit investigasi kasus Asabri

Untuk mengetahui kondisi keuangan Asabri, Kementerian juga tengah meminta laporan keuangan tahun 2018 dan 2019. Yang jelas, pihaknya masih mempelajari temuan permasalah investasi Asabri, di mana mereka berinvestasi ke saham-saham tidak bagus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×