kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Lima fakta baru Asabri: Investasi berkinerja jeblok, hingga ada nama Benny Tjokro


Selasa, 14 Januari 2020 / 04:59 WIB
Lima fakta baru Asabri: Investasi berkinerja jeblok, hingga ada nama Benny Tjokro
ILUSTRASI. Kantor dan pelayanan PT ASABRI (Persero) di Jakarta. KONTAN/Muradi/2018/12/19


Reporter: Dityasa H Forddanta, Ferrika Sari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

10. HRTA
Kepemilikan saham : 5,26%
Harga 2019 : Rp 200
Return : - 34,60%

11. ICON
Kepemilikan saham : 5,02%
Harga 2019 : Rp 68
Return : -30,61%

12. BBYB
Kepemilikan saham : 20,13%
harga 2019 : 284
return : 0%

13. SDMU
Kepemilikan saham : 18,06%
harga 2019 : Rp 50
return : 0%

Baca Juga: Nasabah Jiwasraya khawatir pembentukan pansus tak jamin pengembalian dana nasabah

2. BPKP akan mengaudit Asabri

Anggota III Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Achsanul Qosasi mengatakan, audit investigasi terhadap PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau Asabri (Persero) akan dilakukan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Audit investigasi Asabri oleh BPKP ini atas permintaan Kementerian Badan Usaha Milik Negera (BUMN).

"Saat ini yang masuk ke Asabri melakukan audit investigasi adalah BPKP, sesuai dengan permintaan dari kementerian BUMN," ujar Achsanul kepada Kontan.co.id, Senin (13/1).

Sebelumnya, BPK sendiri sudah melakukan audit ke Asabri pada tahun 2016. Saat melakukan audit Asabri, Achsanul menyatakan, pihaknya juga sambil melakukan audit terhadap PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

Baca Juga: Asabri koleksi 13 saham emiten ini, ada yang minus 95% hingga saham gocap

Dari laporan hasil pemeriksaan (LHP) BPK tersebut, ditemukan bahwa Asabri tidak melakukan pengelolaan investasi secara efektif dan efisien pada penempatan instrumen saham dan reksadana. Oleh karena itu, BPK meminta Asabri memperhatikan atau mengganti ke instrumen saham dan reksadana yang lebih baik serta likuid.

"Hasil audit oleh BPK sudah diserahkan ke BUMN dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)," kata Achsanul.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×