kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

LPEI menanti penyertaan modal Rp 1 triliun


Kamis, 24 Juli 2014 / 14:24 WIB
LPEI menanti penyertaan modal Rp 1 triliun
ILUSTRASI. IHSG ditutup menguat tipis 0,05 poin ke level 6.895,71 pada perdagangan bursa Jumat (17/2).


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) alias Indonesia Eximbank tengah duduk manis menunggu suntikan modal sebesar Rp 1 triliun. Modal dari pemerintah melalui skema penyertaan modal negara diklaim telah dialokasi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2014.

Menurut I Made Gde Erata, Ketua Dewan Direktur sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank, pencairan modal dari pemerintah itu masih menunggu Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang masih dalam masa reses. “Jadi, kami tunggu saja saat mereka aktif kembali. Yang pasti, sudah dianggarkan,” ujarnya, kemarin.

Penyertaan modal negara tersebut ditujukan untuk menopang aktivitas usaha perseroan, terutama pada lini usaha pembiayaan ekspor. LPEI sendiri menjalani empat aktivitas usaha, yaitu pembiayaan ekspor, pembiayaan usaha kecil dan menengah, penjaminan, dan asuransi yang terkait dengan kegiatan ekspor.

Tahun ini, LPEI menargetkan memiliki ekuitas sebesar Rp 10,022 triliun. Namun, sampai pertengahan tahun ini, ekuitasnya masih berkisar Rp 8,790 triliun atau naik 5,92% jika dibandingkan posisi akhir tahun lalu yang sebesar Rp 8,299 triliun.

“Dengan penyertaan modal negara Rp 1 triliun dan sisanya dari pendapatan internal, kami optimistis, ekuitas sampai akhir tahun nanti bisa tembus Rp 10 triliun,” terang Erata.

Sekadar informasi, per Juni 2014, LPEI menyalurkan pembiayaan ekspor sebesar Rp 45,914 triliun. Sementara, pada periode yang sama, pembiayaan UKM mencapai Rp 3,762 triliun. Lini penjaminan tembus Rp 2,719 triliun dan aktivitas usaha asuransinya meraup premi Rp 448,7 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×