kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mantap, BCA cetak laba bersih Rp 6,6 triliun di kuartal I-2020


Rabu, 27 Mei 2020 / 15:13 WIB
Mantap, BCA cetak laba bersih Rp 6,6 triliun di kuartal I-2020
ILUSTRASI. President director of PT Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan entitas anak mampu mencatatkan kinerja solid pada kuartal I-2020. Di tengah pandemi dan tantangan ekonomi, BCA membukukan laba bersih Rp 6,6 triliun, naik 8,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan laba itu sejalan dengan pendapatan operasional BCA yang melonjak 17,3% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 19,6 triliun. Ini didukung oleh pertumbuhan kredit dan kinerja CASA yang solid. 

Per Maret 2020, portofolio kredit BCA tumbuh 12,3% yoy menjadi Rp 612,2 triliun. Pertumbuhan tersebut terutama didukung oleh kredit korporasi yang melesat 25,4% secara tahunan menjadi Rp 260,4 triliun di akhir Maret lalu.

Baca Juga: Potensi restrukturisasi kredit akibat pandemi corona bisa lebih dari Rp 1.300 triliun  

Sementara itu, kredit komersial dan UKM naik tipis 5,0% yoy menjadi Rp 191,2 triliun. Kredit konsumer tumbuh moderat sebesar 3,0% yoy menjadi Rp 154,9 triliun sejalan dengan tren pertumbuhan pembelian rumah dan otomotif yang lambat.

Pada segmen kredit konsumer, KPR perbankan swasta ini naik 7,0% menjadi Rp 92,5 triliun. Sedangkan KKB turun 2,1% yoy menjadi Rp 47,2 triliun, dan outstanding kartu kredit turun 3,7% yoy menjadi Rp 12,4 triliun. 

Pada periode yang sama, pembiayaan syariah meningkat 19,8% yoy menjadi Rp 5,7 triliun. Dari perspektif sustainable finance, portofolio pembiayaan untuk kegiatan usaha berbasis lingkungan mencapai Rp 118,6 triliun pada akhir Maret 2020, tumbuh 17,0% yoy.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, posisi permodalan BCA solid dengan likuiditas yang sehat. Sepanjang triwulan pertama ini BBCA mencatat pertumbuhan kredit yang positif secara triwulanan terutama didukung segmen korporasi, dibandingkan dengan pertumbuhan kuartalan yang negatif pada Maret tahun lalu.

"Dalam kondisi saat ini, kami berkomitmen membantu nasabah yang kompeten dalam melalui situasi ekonomi yang tidak menentu akibat dampak pandemi Covid-19. Kami hingga saat ini sedang memproses restrukturisasi kredit kepada nasabah tertentu dalam tiap segmen agar mencapai keberhasilan pemulihan," kata Jahja, Rabu (27/5).

Pada saat bersamaan, BCA melakukan upaya strategis bagi debitur yang terdampak pandemi. Hingga pertengahan Mei 2020, BCA sedang memproses restrukturisasi kredit sekitar Rp 65 triliun hingga Rp 82,6 triliun, setara dengan 10%-14% dari keseluruhan portofolio kredit, yang berasal dari sekitar 72.000 debitur atau 10% dari total debitur seluruh segmen.

Baca Juga: Bank besar nikmati pertumbuhan dana jumbo selama pandemi Covid-19

Upaya ini sejalan dengan inisiatif pemerintah dalam mendukung kelanjutan usaha pelaku bisnis dan perekonomian nasional. BCA melihat ada potensi peningkatan jumlah restrukturisasi kredit beberapa bulan ke depan hingga sekitar 20-30% dari total kredit yang berasal dari 250.000 – 300.000 debitur.

Kepercayaan nasabah dan upaya yang konsisten meningkatkan keunggulan franchise perbankan transaksi BCA menopang pertumbuhan dana CASA yang solid. Pada Maret 2020, dana CASA BCA tumbuh 17,3% yoy, mencapai Rp 568,5 triliun dan berkontribusi sebesar 76,7% dari total dana pihak ketiga.

Jumlah rekening juga menunjukkan tren kenaikan, yaitu sebesar 13,7% yoy mencapai 22 juta rekening, karena turut didukung layanan pembukaan rekening online. Deposito tumbuh tinggi sebesar 15,1% yoy mencapai Rp 172,5 triliun, meskipun terdapat tren penurunan suku bunga deposito. 

Total dana pihak ketiga BBCA juga meningkat 16,8% yoy menjadi Rp 741,0 triliun. Posisi likuiditas tetap kokoh dengan rasio LDR sebesar 77,6%.

Dari sisi profitabilitas, laba sebelum provisi dan pajak mencatat pertumbuhan sebesar 17,4% yoy mencapai Rp 10,1 triliun, ditopang peningkatan pendapatan operasional sebesar 17,3% yoy. 

Pertumbuhan pendapatan operasional didukung oleh pendapatan bunga bersih yang meningkat 14,1% yoy menjadi Rp 13,7 triliun dan pendapatan operasional lainnya yang naik 25,5% yoy menjadi Rp 5,9 triliun.

Baca Juga: BCA punya fitur layanan digital BagiBagi untuk transfer THR

Sementara itu, beban operasional tumbuh 17,2% yoy. Laba bersih BCA pada tiga bulan pertama tahun ini mendorong posisi permodalan BCA dengan rasio kecukupan modal (CAR) tetap kokoh sebesar 22,5%. 

Rasio NPL terjaga pada level yang rendah di 1,6% pada akhir Maret 2020, sementara beban provisi meningkat 121,9% YoY sejalan dengan antisipasi terhadap tantangan pelemahan kualitas kredit. Rasio pengembalian terhadap aset (ROA) sebesar 3,2%, sementara rasio pengembalian terhadap ekuitas (ROE) sebesar 15,6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×