kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   11.000   0,75%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Mulai BBRI Hingga BBCA, Ini Deretan Bank Paling Bernilai di Indonesia


Senin, 12 Juni 2023 / 19:16 WIB
Mulai BBRI Hingga BBCA, Ini Deretan Bank Paling Bernilai di Indonesia
Mulai BBRI Hingga BBCA, Ini Deretan Bank Paling Bernilai di Indonesia


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

Laba bersih yang tumbuh signifikan tersebut seiring dengan peningkatan penyaluran kredit Bank Mandiri sebesar 12,46% YoY secara konsolidasian menjadi Rp 1.205 triliun. Ini menunjukkan Bank Mandiri mampu memanfaatkan kondisi ekonomi makro yang tetap solid tahun ini di tengah ketidakpastian global.

Total pendapatan bunga bersih secara konsolidasian Bank Mandiri pun meningkat 12,36% YoY menjadi Rp 23,01 triliun selama 3 bulan 2023, dari sebelumnya Rp 20,48 triliun.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi belum lama ini menyampaikan, bahwa strategi perseroan yakni berfokus pada pendekatan bisnis baik dari sisi pembiayaan maupun pendanaan mampu mendulang total aset konsolidasi bank tumbuh 10,04% yoy menjadi Rp 1.908 triliun per akhir Maret 2023.

Baca Juga: Bank Menggeber Kredit Tanpa Agunan

"Melalui pencapaian fungsi intermediasi ini, Bank Mandiri mempertegas peranan sebagai agen pembangunan yang berupaya untuk berkontribusi maksimal terhadap perekonomian di Indonesia,"ujar Darmawan.

Bank Mandiri pun tetap berimbang dalam menjalankan fungsi intermediasi. Ini terlihat dari kredit wholesale yang meningkat 9,09% YoY pada kuartal I 2023 menjadi Rp 599 triliun. Tidak ketinggalan, kredit ritel ikut tumbuh 11,92% YoY mencapai Rp 327 triliun.

Di tengah pertumbuhan kredit yang positif tersebut, BMRI juga tetap konsisten menjaga prinsip kehati-hatian. Konsistensi ini tampak dari rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) bank only yang terjaga hingga ke level 1,70% per Maret 2023. Angka tersebut turun dari 2,74% pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Lebih lanjut, Bank Mandiri juga telah membentuk pencadangan pada posisi yang aman, terlihat dari coverage ratio yang berada di level 337% secara bank only. Pada gilirannya, kualitas kredit yang terus membaik tersebut ikut menekan biaya kredit atau cost of credit (CoC). Per akhir Maret 2023, posisi CoC Bank Mandiri telah berada di level terendah sepanjang sejarah, yakni 1,00% secara bank only. Posisi tersebut lebih baik dibandingkan kuartal I 2022 yang kala itu berada di level 1,45%.

Baca Juga: Perkuat Bisnis, Trans Power Marine (TPMA) Tambah Armada Kapal Baru

Hasilnya, pertumbuhan kredit yang signifikan dengan tetap menjaga kualitas kredit pada akhirnya ikut memicu profitabilitas Bank Mandiri. Terlihat dari, Return on Equity (ROE) Tier-1 bank only mencapai 24,6% atau naik 241 basis poin (bps) YoY. Margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) konsolidasi BMRI pun tetap tinggi di level 5,40%.

Adapun kesuksesan BBCA terlihat dari pencapaian kinerjanya di kuartal I/2023 yang tumbuh melesat. Perseroan mencatatkan laba bersih Rp 11,5 triliun pada kuartal I/2023. Jumlah ini naik 43% secara yoy.

Ada beberapa hal yang mendorong pertumbuhan tersebut, yaitu ekspansi volume kredit, perbaikan kualitas pinjaman, imbal hasil yang lebih tinggi dari penempatan dana pada obligasi negara sebagai salah satu sumber pembiayaan pembangunan nasional, serta kenaikan pendapatan fee dan komisi selaras dengan peningkatan jumlah transaksi.

BCA membukukan pertumbuhan positif pada pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) selama kuartal I 2023, yakni naik 28% yoy menjadi Rp 18,5 triliun. Sedangkan pendapatan selain bunga tumbuh 5,6% yoy menjadi Rp 6,3 triliun, ditopang kenaikan pendapatan fee dan komisi sebesar 6,9% yoy.

Secara total, pendapatan operasional tercatat sebesar Rp 24,8 triliun atau naik 21,5% yoy. Seiring dengan peningkatan kualitas aset, biaya provisi tercatat turun Rp 1,4 triliun dibandingkan tahun sebelumnya. 




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×