Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) memperkirakan, jumlah nasabah kumpulan di industri asuransi jiwa masih akan menciut. AAJI berdalih, penurunan jumlah nasabah kumpulan ini lantaran produk asuransi perjalanan yang dilempar perusahaan asuransi jiwa bersifat jangka pendek.
Berdasarkan data yang dirilis AAJI, per 30 Juni 2014, jumlah nasabah asuransi jiwa merosot tajam sebanyak 44,4% atau menjadi 46,41 juta orang dari periode yang sama tahun lalu, yakni 83,46 juta orang. Jumlah nasabah kumpulan berkontribusi negatif atau turun 51,8% menjadi 35,11 juta orang, sementara nasabah individu meningkat 6,5% menjadi 11,30 juta orang.
Nini Sumohandoyo, Kepala Departemen Komunikasi AAJI memprediksi, jumlah nasabah individu masih akan tumbuh yang ditopang oleh perbaikan ekonomi dan peluncuran produk asuransi mikro. “Namun, perkiraannya, jumlah nasabah kumpulan masih akan turun lagi,” ujarnya, kemarin.
Nini mengaku, tidak melihat faktor lain, selain karena produk asuransi perjalanan yang bersifat jangka pendek yang telah menyeret jatuh jumlah nasabah kumpulan lebih dari separuh periode tahun lalu. Meskipun, hanya sekitar 2 – 3 perusahaan asuransi jiwa yang memasarkan produk asuransi perjalanan. “Kontribusi premi terhadap total premi industri pun sangat kecil,” terang dia.
Agak janggal memang. Padahal, bukan tidak mungkin penurunan jumlah nasabah kumpulan di industri asuransi jiwa, lantaran program wajib Jaminan Kesehatan Nasional oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang mulai berlaku awal tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News