kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

NIM perbankan masih naik jadi 5,56% di Q3


Senin, 21 November 2016 / 10:32 WIB
NIM perbankan masih naik jadi 5,56% di Q3


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sampai kuartal-III 2016 margin bunga bersih (NIM) perbankan masih mengalami kenaikan 33bps yoy menjadi 5,65%. Kenaikan ini disebabkan pendapatan bunga bersih masih meningkat sebesar 13,94% yoy. Juga, rata-rata total aset produktif naik sebesar 7,25% yoy.

Berdasarkan statistik perbankan Indonesia (SPI) OJK September 2016, kenaikan NIM ini disebabkan oleh beberapa kelompok bank besar yaitu bank umum kelompok usaha (BUKU) IV dan BUKU III. Untuk bank BUKU IV atau kelompok bank yang mempunyai modal inti di atas Rp 30 triliun, mencatatkan rasio NIM sebesar 6,59%.

Untuk bank BUKU III yang mempunyai modal inti antara Rp 5 triliun sampai Rp 30 triliun mencatatkan rasio NIM sebesar 4,37%. Dari 13 bank besar, dalam laporan keuangan kuartal-III 2016 tercatat hampir mayoritas 10 bank mengalami kenaikan rasio NIM. Hanya tiga bank yang sampai kuartal III-2016 mencatatkan penurunan NIM di antaranya adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Tabungan Negara Tbk dan PT Bank Permata Tbk.

Ekonom Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Doddy Ariefianto mengatakan, kenaikan NIM sampai kuartal III-2016 ini disebabkan karena penurunan suku bunga simpanan yang lebih kencang dari suku bunga pinjaman. “Suku bunga simpanan telah turun hampir 150bps sepanjang 2016. Sedangkan suku bunga pinjaman hanya turun 100bps,” ujar Doddy. 

NIM sampai kuartal-III 2016 Bank Permata sebesar 3,95% atau turun tipis 1bps secara yoy. Roy Arman Arfandy, Direktur Utama Bank Permata mengatakan, penurunan NIM bank yang tidak terlalu signifikan ini disebabkan karena bank melakukan penyesuaian dana funding dan biaya dana.

Sementara NIM Bank Mandiri tercatat mengalami kenaikan sebesar 77bps yoy menjadi 6,4%. NIM sebesar itu masih lebih tinggi dari rata-rata industri. "Kenaikan NIM pada kuartal III-2016 lalu disebabkan karena pembayaran satu akun kredit bermasalah dalam jumlah besar," kata Kartiko Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×