kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

OCBC NISP Ingatkan Para Lansia Waspada Penipuan Digital Berkedok Salam Lebaran


Selasa, 09 April 2024 / 19:44 WIB
OCBC NISP Ingatkan Para Lansia Waspada Penipuan Digital Berkedok Salam Lebaran
ILUSTRASI. Bank OCBC NISP (NISP) mengingatkan kepada masyarakat luas untuk berhati-hati terhadap modus penipuan online berkedok salam Lebaran.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) mengingatkan kepada masyarakat luas terutama para nasabah lanjut usia (Lansia) untuk berhati-hati terhadap modus penipuan online berkedok salam Lebaran, yang berpotensi mencuri dana nasabah dari rekening bank.

Pasalnya, mendekati momen perayaan Idul Fitri, sudah menjadi kebiasaan bagi Masyarakat Indonesia untuk saling berkirim pesan-pesan berisi salam Lebaran. Tak jarang pesan tersebut juga berisi foto, gambar bergerak atau gif, dan bentuk-bentuk kreatif lainnya.

Namun, seiring makin canggihnya teknologi, tentu saja momentum ini juga bisa jadi peluang untuk para pelaku penipuan atau kejahatan online.

Modus yang bisa terjadi ada banyak, misalnya pengiriman salam Lebaran yang tanpa disadari korban disertai dengan file APK lewat Whatsapp. Ketika korban lengah dan menginstall aplikasi tersebut, maka pelaku akan memiliki akses ke smartphone korban.

Baca Juga: Biaya Dana Mahal, Bank Berharap Kewajiban Giro Wajib Minimum 9% Diturunkan

Atau misalnya, ada nomer yang tidak dikenal mengirimkan link yang mengatasnamakan sebuah ekspedisi, memberitahukan bahwa link tersebut adalah link untuk melacak pengiriman parsel untuk korban, padahal link tersebut dikirim oleh penipu.

Apalagi saat ini, penggunaan internet tidak lagi menjadi monopoli generasi muda. Sudah banyak lansia yang juga memakai smartphone untuk keperluan sehari-hari.

Dalam sebuah survei oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), ditemukan bahwa sebanyak 7,19% dari total populasi yang terkoneksi internet adalah lansia, yakni mereka yang berusia 55 tahun ke atas.

Namun, dengan keterbatasan pengetahuan teknologi dan rentan terhadap kejahatan siber, lansia sering kali menjadi target empuk bagi para penipu digital.

Lansia rentan terhadap berbagai jenis kejahatan siber, seperti penipuan lewat telepon, SMS atau WhatsApp, penipuan melalui media sosial, penyebaran informasi palsu, dan penipuan melalui platform e-commerce. Mereka seringkali menjadi korban karena kurangnya pengetahuan tentang teknologi dan mudahnya percaya terhadap informasi yang diterima.

Baca Juga: Inilah Jadwal Operasional BCA dan Bank Mandiri Selama Libur Lebaran 2024

Lalu bagaimana sih cara para lansia menghindari menjadi korban kejahatan siber, terutama saat Lebaran di mana volume pesan yang diterima bisa meningkat drastis? OCBC mempunyai tips yang bisa diperhatikan:

  • Jangan klik link atau buka attachment, untuk menghindari hal hal yang tidak di inginkan.
  • Teliti lah dalam menerima telepon/SMS/email. Penyedia layanan keuangan seperti Bank tidak pernah meminta password dan user akun melalui telepon/SMS/email apapun.
  • Jangan pernah memberikan info mengenai data pribadi kepada penelepon yang tidak diketahui dengan jelas, dan selalu baca SMS dan email dengan teliti.
  • Selalu cari info lengkap sebelum melakukan transaksi apapun. Apabila akan melakukan transaksi, periksa dan cari informasi sebanyak-banyaknya mengenai website atau aplikasi yang digunakan. Apabila menggunakan jasa keuangan, pastikan sudah terdaftar di OJK.
  • Abaikan tawaran-tawaran dan iklan-iklan yang mencurigakan, terutama yang mengharuskan untuk mengirimkan uang atau memberikan data pribadi.
  • Simpan data mengenai rekening, password, dan hal penting lainnya dengan hati-hati. Jangan memberikan detail yang mencakup hal-hal berkaitan dengan rekening bank atau mobile banking.
  • Apabila ada kesulitan atau hal yang tidak diketahui, minta bantuan kepada orang tepercaya, yang sekiranya lebih mengetahui tentang teknologi, aktivitas perbankan, dan pengoperasian internet dan aplikasi.

Baca Juga: Cegah Kebocoran Data Pribadi, Benahi Sistem Keamanan

Selain itu, para caregiver atau orang-orang terdekat lansia juga bisa ikut berperan dalam melindungi mereka dari penipuan online. Terus ingatkan mereka akan cara-cara memproteksi diri di internet, dan terutama sekali, selalu hadir untuk mengajarkan dan menjawab pertanyaan mereka tentang teknologi, terutama smartphone dan hal-hal yang mereka gunakan sehari-hari.

Dengan adanya kesadaran dan pengetahuan tentang modus-modus penipuan ini, kesadaran akan keamanan siber di kalangan lansia juga meningkat, sehingga mereka dapat menggunakan internet dan melakukan transaksi secara lebih aman dan bijak. Apabila ada keraguan mengenai produk, layanan, dan informasi dari Bank, langsung hubungi Relationship Manager atau Customer Service yang tepercaya.

Khusus untuk nasabah OCBC, apabila menemukan atau mengindikasikan ada aktivitas yang mencurigakan, atau kalau khawatir dengan keamanan rekening, segera hubungi TANYA OCBC 1500999 atau +62-21-26506300 (dari luar negeri) atau WhatsApp ke 08121500999.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×